Noda yang Terindah

Noda yang Terindah

Bosnia 2 vs Wales 0

ZENICA - Berhentilah mengagung-agungkan Wales sebagai tim kejutan paling superior di kualifikasi Euro 2016 ini. Sebab, terhitung per Minggu dini hari kemarin (11/10) The Dragons, julukan Wales kembali ke bumi. Tidak ada lagi unbeaten ataupun cleansheet terpanjang bagi Wales.  Di Stadion Bilino Polje, Zenica, Wales tumbang dua gol tanpa balas di tangan tuan rumah Bosnia-Herzegovina. Supersub bernama Milan Djuric menjadi penentunya. Selain golnya di menit ke-71 yang mengawali putusnya rekor cleansheet Wales, terjadinya gol kedua di menit ke-89 dari Vedad Ibisevic pun juga dari assists-nya. Alhasil Ashley Williams dkk gagal memperpanjang rekor 630 menit tanpa kebobolan dan 720 menit tanpa kekalahan. Rekornya bisa disalip Spanyol yang memainkan laga terakhir di kualifikasi Euro 2016 ini melawan tuan rumah Ukraina di Kiev, besok. Sementara, La Furia Roja sudah mencatat 7 unbeaten dan 7 kali cleansheet. Untungnya, kegagalan menambah poin ini terselamatkan dengan datangnya bantuan dari 2000 kilometer jauhnya. Di Teddy Stadium, Jerusalem, Israel “menolong” Wales setelah ditumbangkan Siprus 1-2. Pertolongan Israel ini seolah dejavu dengan lolosnya Wales ke Piala Dunia tahun 1958 silam. Kala itu, Wales menang gol agregat 4-0 dalam dua laga di playoff Piala Dunia 1958. Tanpa tambahan poin, Israel gagal menguntit Wales dan digeser ke posisi keempat oleh Bosnia. Wales lolos ke Prancis dengan modal 18 poin, bersama Belgia yang mengkudeta posisi di puncak klasemen Grup B dengan 20 poin. Gap empat angka sudah tidak mungkin dikejar Bosnia dan Israel. Bosnia mengemas 14 poin, dan Israel 13. Kans Bosnia yang terselamatkan berkat victory ini membuat 750 fans Wales membaur di tribun bersama 15 ribuan pendukung tuan rumah. Fans tuan rumah seakan ikut berpesta dengan lolosnya Wales ini. Bosnia kini harus beradu dengan Israel demi posisi ketiga. Di laga terakhir (14/10), Bosnia menantang Siprus dan Israel ditunggu Belgia. “Ini kekalahan terindah dalam hidup saya,” ucap Gareth Bale seperti yang dikutip dari Daily Mail. Bale dan rekan-rekannya di timnas Wales semua berpesta di Stadion Bilino Polje tanpa menghiraukan berakhirnya rekor terbaik timnas Wales sepanjang sejarah yang sudah mereka bangun sejak setahun silam. Bukan hanya kekalahan pertama kali di pertandingan kompetitif dengan negara pecahan Yugoslavia itu, petaka di Zenica, kemarin, juga menjadi performa serangan terburuk dari skuad asuhan Chris Coleman itu sepanjang kualifikasi Euro 2016. Dalam 2 x 45 menit, 8 shots Wales tidak menghasilkan satu gol pun. Lebih buruk ketimbang saat menang atas Belgia 1-0 pada Juni lalu. Saat itu Wales hanya butuh empat shots untuk menang. Bale menyebut, segala plus dan minus Wales selama di kualifikasi Euro 2016 akan dipikirkan setelah ini. Yang ada di bayangannya hanya untuk merayakan euforia 57 tahun lolos ke major tournament. “Wales tidak berhenti sampai di sini, dan kami ke Prancis untuk menuntaskan mimpi-mimpi kami lainnya (memenangi Euro, red),” koar pemain Real Madrid tersebut. Sementara itu, Coke,  julukan Coleman menjadi pelatih Wales kedua setelah Jimmy Murphy yang bisa membawa timnas negara berperingkat 9 FIFA itu ke turnamen musim panas. Coleman dilansir dari Sky Sports agak sedikit kecewa begitu Djuric menghajar gawang Wayne Hennessey. Diakuinya, permainan Wales malam itu sedikti bertahan. Senyum Coleman baru bisa berkembang begitu tahu Israel tumbang di kandang sendiri. “Tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Mimpi ini berarti segalanya bagi saya, bagi kami. Tidak masalah kalah 0-2, karena kami layak kalah,” tegasnya. (ren)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: