Pesawat Australia Mulai Padamkan Sumsel

Pesawat Australia Mulai Padamkan Sumsel

JAKARTA- Pesawat skala besar bantuan dari Australia untuk menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla) akhirnya tiba kemarin (14/10). Pesawat tersebut saat ini dikonsentrasikan di wilayah Sumatera Selatan sebagai wilayah dengan karhutla paling parah. Jika ampuh, pesawat tersebut pun bakal dipindahkan ke wilayah Kalimantan Tengah. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, pesawat tersebut sebenarnya sudah tiba di Pelambang 13 September malam. Kemarin (14/10), pesawat C-130 Bomber 132 dengan kapasitas 15 ton air tersebut sudah memulai operasi dibantu dengan pesawat TC-690 Bird Dog sebagai pelacak titik api. “Hari ini (14/10), pesawat bantuan Australia sudah melakukan waterbombing di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Antara lain, Air Sugihan, Cengal dan Padamaran,” ujarnya di Jakarta. Dia menjelaskan, dua pesawat bantuan Australia tersebut memang ditempatkan di Palembang untuk membantu wilayah paling terdampak. Selain dua pesawat, tim operasional Palembang mempunyai lima pesawat dan sembilan helikopter untuk melaksanakan operasi udara. “Kami jelas sangat terbantu dengan adanya bantuan pesawat waterbombing berskala besar. Kami akan memanfaatkan secara penuh bantuan yang bisa digunakan dalam waktu lima hari tersebut. Kalau situasi di Sumsel mereda, tentu kami akan alihkan pesawat Australia ke wilayah terdampak parah lainnya seperti Kalimantan Tengah,” terangnya. Jika ditilik dari citra satelit kemarin, angka titik api di Sumatera Selatan pada pukul 16.00 WIB pun mengagetkan. Hanya lima saja. Padahal, laporan citra satelit pada pagi harinya masih mencapai 278 titik api. Namun, Sutopo mengaku masih harus menunggu beberapa hari untuk memastikan apakah situasi di Sumsel sudah mereda. “Citra satelit itu memang fluktuatif. Kadang-kadang tak terlihat sama sekali karena tertutup asap. Harus dipantau minimal tiga hari. Kalau citra tersebut bertahan selama itu, artinya memang situasi sudah reda,” terangnya. Hingga saat ini, Sutopo pun mengaku masih terbuka dengan bantuan internasional terutama untuk pesawat berskala besar. Pasalnya, masih banyak daerah selain Sumatera Selatan yang butuh unit waterbombing raksasa. Sebut saja, Kalimantan Tengah. Pada pukul 16.00 WIB memarin, satelit mencatat terdapat 1.215 titik api yang ada di provinsi tersebut. “Yang jelas kami butuh semua aspek untuk memadamkan karhutlah di daerah rawan Indonesia. Karena, cuaca kering ini diperkirakan masih bertahan hingga November. Bahkan, ada informasi bahwa Elnino bakal ada sampai awal Desember,” imbuhnya. (bil)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: