Polemik E2 Tambah Panjang
PPP Versi Romi dan Golkar AL Bisa Usulkan Kandidat KEJAKSAN- Polemik pemilihan wakil walikota (E-2) bisa tambah panjang. Muncul kabar kepengurusan DPD Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Cirebon versi Romahurmuzy (Romi) akan bersinergi dengan Partai Golkar versi Agung Laksono. Dua partai yang diakui oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) tersebut, bisa saja mengusulkan kandidat yang berbeda. Bahkan, PPP versi Romi sudah mengantongi SK yang diterbitkan DPW PPP Jawa Barat dan ditandatangani Ketua DPW PPP Jabar Hj Ade Munawaroh SH MH, dilengkapi tandatangan Sekretaris DPW PPP Jabar H Pepep Saepul Hidayat S Ikom, tertanggal 25 Agustus 2015. SK bernomor 040/SK/DPW/C/VIII/2015 tentang susunan dan personalia Pengurus DPD PPP Kota Cirebon masa bakti 2010-2015 ini memutuskan susuna pengurus DPD PPP Kota Cirebon. Posisi ketua dijabat oleh H Kusnadi Nuried, Wakil Ketua Mustofa Ridwan, Sekretaris Ustad Arifin dan Bendahara Nani Haryati. Ketua DPD PPP Kota Cirebon, Kusnadi Nuried mengatakan, dirinya telah menerima mandat dari DPW PPP Jawa Barat versi Romi. “SK tersebut diterima sekitar dua hari yang lalu,” ucap dia, didampingi didampingi Sekretaris DPD PPP Kota Cirebon Ust Arifin dan Nani Haryati. Pasca penerimaan SK, kata Kusnadi, dalam waktu dekat akan langsung melakukan konsolidasi khususnya kader-kader PPP Kota Cirebon yang selama ini tidak terakomodir oleh PPP kubunya Djan Faridz. Rencananya, struktur organisasi mulai tingkat kota, kecamatan hingga kelurahan-kelurahan, akan dibenahi. Tak hanya itu, dirinya akan melakukan konsolidasi karena pekan ini tepatnya 16 Oktober akan menghadiri Mukerwil PPP di Bandung dan sekarang terus melakukan persiapan. “Sekretariat kita ada di Kedung Menjangan, kita tidak akan merebut sekretariat yang ada di Jalan Evakuasi, biarkan mereka yang mengisi. Bagi kami yanag terpenting PPP adalah satu,” tegas Kusnadi. Disinggung perihal nama yang akan diusung PPP versi Romi untuk nama calon E-2, Kusnadi membeberkan PPP versi Romi punya kebijakan sendiri terkait penentuan E-2. Bisa ke Hj Eti Herawati (Eeng Charli), bisa juga Toto Sunanto. Hanya saja partainya sekarang belum menentukan pilihan karena masih menunggu hasil Mukerwil di Bandung. “Yang jelas secara kepartaian kita belum belum ada komunikasi (E-2). Nanti tunggu saja setelah mukerwil kita akan menentukan sikap,” tegas alumni SMPN I Kota Cirebon itu. Walaupun partainya masih dalam proses hukum di MA, Kusnadi tetap akan menunggu putusan kasasi, karena diperkirakan bulan ini sudah muncul putusan MA. Walaupun beda kubu, pihaknya menegaskan bahwasannya sesama PPP tetap bersahabat, begitu juga di Kota Cirebon diharapkan PPP tetap kondusif meskipun berbeda kubu. “Prinsip kami PPP tetap satu kok,” tandasnya. Kusnadi dalam waktu dekat juga akan menyampaikan surat tembusan SK kepengurusannya kepada walikota, hanya saja SK tembusan itu baru akan turun setelah pelaksanaan mukerwil di Bandung. Terpisah Pengurus DPC Partai Demokrat Kota Cirebon, M Handarujati Kalamullah S Sos menyambut positif atas terbitnya kepengurusan PPP versi Romi. Namun demikian, dirinya sebelumnya tidak tahu kalau di Kota Cirebon ada PPP versi Romi. “Saya malah baru tahu dari Anda, kalau memang benar pasti tambah ramai nih politik Kota Cirebon,” kata pria yang akrab disapa Andru tersebut. Andru bahkan optimis pemilihan E-2 dapat segera digelar ketika PPP Romi juga hadir di Kota Cirebon. Bahkan kondisi ini menguntungkan bagi walikota untuk segera memiliki wakil walikota, terlebih lagi Ketua DPRD, Edi Suripno SIP menegaskan akan memproses pemilihan wakil walikota apabila calon yang diusung SK partainya diakui oleh Kementerian Hukum dan HAM. “Beneran mas, ini semakin tambah ramai,” pungkasnya. (abd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: