Jelang Seabad, Juku Eja Terus Persiapan Tim

Jelang Seabad, Juku Eja Terus Persiapan Tim

JAKARTA - Kandas di babak delapan besar Piala Presiden, tidak lantas membuat PSM Makasar patah semangat. Ya, manajemen Juku Eja, julukan PSM memutuskan untuk mempertahankan sebagian besar pemain mereka. Pasalnya, dalam waktu dekat nanti, mereka akan mengikuti sejumlah turnamen. Ya, selain turnamen Habibie Cup yang akan digelar mulai 28 Oktober nanti, PSM juga berencana menggelar trofeo untuk memperingati seratus tahunnya mereka. Sejatinya, ada juga Piala Super Indonesia yang akan diikuti oleh 12 klub eks Indonesia Super League (ISL) yang akan menjadi peserta. “Ada banyak even yang proposalnya sudah masuk ke kami. Dan, kami siap untuk berpartisipasi, sehingga tim tidak perlu dibubarkan,” kata Sumirlan direktur teknik PSM. “Tapi, ada beberapa pemain yang kontraknya hanya selama di Piala Presiden tidak kami perpanjang, karena kami berencana mencari pemain asing,” tambahnya. Dia lantas menjelaskan, untuk Habibie Cup, karena hanya pesertanya berasal dari tim-tim lokal di Sulawesi, maka mereka hanya mengirimkan skuad pelapis untuk berlaga di even tersebut. Sementara skuad utama tetap dalam persiapan jelang tampil di trofeo yang akan berlangsung pada 2 November mendatang. Mengingat, selain itu adalah momentum istimewa yang harus berujung manis, dua tim undangan yang mereka libatkan nanti adalah tim-tim besar tanah air, seperti Persib Bandung dan Bali United. “Trofeo nanti adalah hari yang spesial, bukan hanya untuk tim, tapi untuk seluruh masyarakat Makasar. Jadi, tim yang harus bermain juga harus maksimal,” tegasnya. Di sisi lain, Sekjen BOPI (Badan Olahraga Profesional Indonesia) Heru Nugroho membenarkan bahwa memang ada banyak turnamen sepak bola yang akan muncul setelah Piala Presiden dan Piala Kemerdekaan berakhir. Salah satu diantaranya adalah turnamen Marahalim Cup yang akan berlangsung pada akhir tahun. “Dan kami memang akan mempermudah para operator yang berencana menggelar turnamen itu,” ucapnya. “Karena, di tengah kompetisi reguler yang tidak jalan, memang dibutuhkan banyak turnamen. Biar gairah sepak bola nasional bisa lebih bergairah lagi,” ujar pria asal Malang, Jawa Timur itu. (dik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: