KONI Bulat Tidak Gelar Porkota

KONI Bulat Tidak Gelar Porkota

CIREBON - Keputusan KONI Kota Cirebon tidak melaksanakan Pekan Olahraga Kota (Porkota) Cirebon 2015 sudah bulat. Demikian dikatakan Ketua Umum KONI Kota Cirebon Dr Chandra Lukita SE MM di sela-sela menghandiri pembukaan Pra-PON XIX/2016 cabang olahraga biliar, kemarin (20/10). Menurut Chandra Porkota tidak ideal digelar di Kota Cirebon yang hanya terdiri dari lima kecamatan. Tiga kali Porkota yang digelar sebelumnya, lanjut Chandra, memberikan pelajaran betapa tidak efektifnya multieven olahraga dengan format antar kecamatan itu. “Tidak ada Porkota. Pelaksanaan kompetisi atau kejuaraan kita serahkan ke cabang olahraga (cabor) masing-masing saja,” ujar Chandra. “Kondisi geografis kita tidak mendukung untuk Porkota. Dengan hanya lima kecamatan itu terlalu kecil. Kita juga tidak mau Overlapping dengan Popkota. Popkota lebih ideal dengan penyebaran atlet lebih luas,” imbuhnya. Chandra merasa, KONI Cup yang pelaksanaanya langsung diserahkan kepada induk cabor masing-masing lebih efektif ketimbang Porkota. Untuk menghelat even itu, lanjut Chandra, KONI akan membantu pendanaannya. “Kita dukung seluruh cabor menggelar kejuaraan. Karena kejuaraan itu bagian penting dari program pembinaan,” katanya. Pengalaman yang sudah-sudah, KONI rata-rata memberikan bantuan Rp10 juta kepada cabor yang akan menggelar KONI Cup. Sejumlah cabor seperti bola basket, pencak silat dan karate sukses dengan even itu pada tahun ini. Namun, beberapa cabor menilai bantuan sebesar Rp10 juta itu tidak cukup untuk menggelar sebuah even kejuaraan. Seperti bola voli yang membatalkan KONI Cup 2015 karena alasan finansial. “Pada prinsipnya kita bantu. Kalau terjadi kekurangan nanti kan kita juga evaluasi kembali,” ujar Chandra. Dengan ditiadakannya Porkota 2015 Chandra bisa jadi akan mengakhiri tradisi yang dimulainya sendiri. Jika tidak tahun ini, kecil kemungkinan tahun depan akan digelar. Sebab, masa jabatan Chandra di KONI tinggal tersisa satu tahun. Chandra sudah memimpin KONI Kota Cirebon selama dua periode. Tahun depan masa baktinya pada periode kedua akan berakhir. Tradisi Porkota yang dimualainya pun sepertinya akan diakhiri. “Jika kedepannya Porkota digelar lagi itu terserah pada pengurus yang baru,” cetusnya. (ttr)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: