Lebih Panas di Luar Sirkuit

Lebih Panas di Luar Sirkuit

Rossi: Marquez Lebih Senang Jika Lorenzo Juara Musim 2015 SEPANG- Marc Marquez harus mengulangi beberapa kali pernyataannya tentang sikapnya yang enggan terlibat dalam duel perebutan gelar juara MotoGP 2015 antara duo Movistar Yamaha Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo. Dia mengaku kaget karena dalam konferensi pers dua hari lalu, Rossi benar-benar menyindirnya di hadapan media bahwa aksinya di Phillip Island bermaksud membantu Lorenzo mengejar ketertinggalannya di klasemen pembalap. Kepada media Italia usai konfenrensi pers pra-event Kamis malam (22/10) Rossi tegas-tegas menyebut Marquez lebih senang jika juara musim 2015 adalah Lorenzo. Dengan berbagai manuvernya di Phillip Island dia berusaha menampatkan satu pembalap (Andrea Iannone) agar berada di antara Rossi dan Lorenzo. “Sebenarnya dia (Marquez) yang bersaing denganku,” tuduh Rossi di hadapan wartawan saat Marquez masih berdiri di dekatnya di ruangan yang sama. The Doctor menyebut persaingan itu terkait dengan perebutan status sebagai pembalap terbaik sepanjang jaman. Dengan merengkuh juara dunianya yang ke-10 di semua kelas musim ini rider Italia tersebut memang akan menjadi legenda dan rekornya bakal sulit ditandingi. “Kalau aku juara dunia sekali lagi dia (Marquez) harus berjuang menyalipku lebih banyak lagi (Marquez 2 kali juara, Rossi 10). Tapi jika Jorge yang menang mereka sedikit banyak akan imbang (Marquez  2 Jorge 3),” tambah Rossi. Pemilik nomor start 46 tersebut juga menyebut Marquez menjadi uring-uringan kepadanya setelah kalah di seri Assen dan di terjatuh karena senggolan dengannya di Argentina. Usai sesi latihan kedua sore kemarin, Marquez menggelar konferensi pers di hospitality Repsol Honda untuk menjelaskan semuanya. “Jujur saja aku kaget dengan komentar Valentino itu,” ucapnya. Namun dia buru-buru menambahi bahwa sikap rider 36 tahun tersebut dinilainya wajar di tengah tekanan berat perebutan gelar juara dunia MotoGP 2015. Marquez juga mengungkap usai balapan di Phillip Island Rossi mendatanginya dan melontarkan banyak pertanyaan. Misalnya tentang strateginya yang memilih bertahan di tengah lomba dan baru menyerang di tikungan terakhir. “Aku katakan jika aku butuh menjaga ritme balapku, keawetan banku dan kesempatan untuk menyalip Jorge datang di tikungan terakhir,” lanjutnya. Meski begitu Marquez mengaku tidak kehilangan penghormatannya kepada Rossi. Karena dalam kondisi tertekan setiap orang bisa jadi agresif seperti itu. Di tengah panasnya situasi di luar trek, kasak kusuk di antara wartawan yang meliput di media center sirkuit Sepang menyebutkan sikap agresif menyerang Marquez hanyalah strategi untuk mempermainkan mental para rivalnya. Saat dugaan itu ditanyakan kepada Marquez dia pun sempat berpikir hal yang sama. “Semua orang tahu Valentino sangat bagus berkomentar di sebuah konferensi pers. Dan aku tahu targetnya bukan aku tapi Jorge,” tandasnya. Dengan pemahaman tersebut Marquez menyatakan tidak ingin terlibat dalam persseteruan perebutan gelar juara yang sedang sengit-sengitnya tersebut. “Aku serahkan panggung di tengah sirkuit kepada mereka berdua. Tapi mereka harus ingat aku, Pedrosa, dan mungkin Andrea (Iannone) bisa muncul di antara mereka. terlepas itu akan menguntungkan Valentino atau Jorge,” serunya. Dalam sesi latihan hari pertama kemarin Jorge Lorenzo memimpin daftar rider tercepat dengan torehan waktu 2 menit 0,246  detik. Disusul Dani Pedorsa (Repsol Honda) dengan selisih 0,047 detik. Pedrosa juga tampil impresif di sesi pagi dan menjadi yang tercepat. Di posisi ketiga Marquez menguntit dengan selisih tipis 0,014 detik. Dari keempat Alien hanya Rossi yang gagal memperbaiki catatan waktunya di sesi sore. Waktu lapnya memburuk dari 2 menit 0,9 detik di sesi pagi melambat jadi 2 menit 1,305 detik. (cak)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: