PMI Kesulitan Stok Darah

PMI Kesulitan Stok Darah

KESAMBI – Kebutuhan terhadap darah di Kota Cirebon terus mengalami peningkatan. Namun, selama bulan ramadan mendatang, Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kota Cirebon mengaku mengalami sedikit kesulitan untuk mendapatkan pasokan darah dari para pendonor. Menurut Kepala UTD PMI Cabang Kota Cirebon dr H Sugianto Suharna MKEs, untuk mengantisipasi kekurangan persedian darah selama ramadan, dilakukan 4 cara yakni melakukan jadwal transfusi darah yang telah dilakukan secara rutin hingga 15 hari. “Pelaksanaan donor darah biasanya dilakukan setiap 3 bulan sekali, tetapi bisa dimajukan jadwalnya menjadi 2,5 bulan seperti menjelang datangnya bulan ramadan seperti sekarang ini. Sehingga yang biasanya jadwalnya akhir bulan Juli dimajukan menjadi pertengahan Juni. Sebab, stok darah bisa bertahan hingga 35 hari ke depan, sehingga tidak ada masalah jika dilakukan pemajuan jadwal donor untuk persiapan bulan ramadan,” papar dia kepada Radar, Senin (9/8). Selain itu, UTD PMI juga memberlakukan sistem donor pengganti yakni bagi yang membutuhkan darah harus menyediakan pendonor pengganti. Tidak hanya itu, juga dilakukan penjadwalan danor darah pada malam hari dan selama ramadan mendatang yang sudah terjadwal untuk kegiatan donor darah sebanyak 2 kali. “Kami juga meminta bantuan kepada warga Kota Cirebon yang non muslim melalui gereja maupun vihara untuk menyumbangkan darahnya melalui kegiatan donor darah. Bagi pendoronor darah yang non muslim dimundurkan 15 hari, jadi yang pertengahan Agustus digeser menjadi akhir Agustus,” jelasnya. Berdasarkan pengalaman ramadan tahun lalu, terdapat 1.183 pendonor darah yang terdiri dari 511 sukarela yang datang ke kantor, 129 yang dilakukan secara jemput bola, dan 543 pendonor pengganti. Untuk jumlah pendonor pengganti tersebut selama ramadan tahun lalu mengalami peningkatan hingga 45% dibandingkan bulan-bulan biasa yang hanya 10%. Lebih lanjut dia mengakui bahwa selama ini UTD PMI sulit untuk memenuhi kebutuhan darah. Sebab, dari kebutuhan setiap bulan mencapai 2.500 labu, UTD PMI baru mampu menyediakan sekitar 2.300 labu. Sedangkan untuk pendonor yang telah rutin dan tergabung dalam RW siaga baru mencapai 1.700 orang. (mam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: