Venue Biliar Harus Bebas Minuman Keras

Venue Biliar Harus Bebas Minuman Keras

CIREBON - Venue olahraga biliar berlogo Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) harus bebas dari minuman keras (miras). Demikian, dikatakan Ketua Harian PB POBSI Brigjen Abdul Hafil Fuddin pada acara penutupan Pra-PON XIX/2016 cabang olahraga biliar yang berlangsung di Spot Biliar, Kota Cirebon, Rabu (28/10). Abdul Hafil menyoroti stigma negatif olahraga biliar yang masih melekat di masyarakat Indonesia. Menurut dia, POBSI sendiri harus berupaya membersihkan nama baik cabang olahraga yang berada dibawah naungannya. Seluruh atlet biliar harus terdaftar. “Kalau ada pemain biliar tidak terdaftar di POBSI maka itu bukan atlet biliar,” katanya. “Klub biliar yang tumbuh di daerah pun harus terdaftar di POBSI. Lebih jauh lagi, tempat-tempat permainan biliar yang menggunakan logo POBSI harus bebas dari minuman keras. Itu harus dilakukan agar olahraga biliar ini tidak dipandang negatif oleh masyarakat,” tegasnya. Di sisi lain, Abdul Hafil mengakui bahwa pembinaan atlet biliar di Indonesia sudah cukup marak. Jika sebelumnya peta kekuatan hanya dikuasai oleh beberapa daerah seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Yogyakarta, saat ini kekuatan atlet biliar sudah merata hampir di seluruh provinsi. “Bisa kita lihat pada Pra-PON yang baru saja berakhir hari ini (kemarin, red). Dari 27 provinsi, 23 diantaranya dinyatakan lolos ke PON. Ini sebuah kebanggan bagi PB POBSI. Bahwa pembinaan di masing-masing daerah sudah berjalan,” ungkapnya. Dia berharap, seluruh kontingen yang telah lolos ke PON 2016 mempersiapkan diri dengan baik. Sehingga, pertandingan cabang olahraga biliar lebih kompetitif. “Ke depan saya juga berharap, setiap kontingen mengirimkan atlet-atlet yang murni dibesarkan oleh daerahnya. Oleh karena itu saya menekankan agar pembinaan di daerah dilakukan secara serius,” ujarnya. Selain atlet dan pengurus POBSI dari 27 provinsi, penutupan Pra-PON XIX/2016 cabang olahraga biliar dihadiri pula oleh Sekretaris Daerah Kota Cirebon Drs Asep Dedi dan Ketua Umum KONI Kota Cirebon Dr Chandra Lukita SE MM. Dalam kesempatan itu, Asep Dedi tidak lupa mengucapkan rasa terimakasihnya karena PB POBSI telah memberikan kepercayaan kepada Kota Cirebon sebagai tuan ruman Pra-PON XIX/2016. “Ini merupakan sebuah kehormatan bagi kami,” ucapnya. Sementara itu, Ketua Pelaksana Pra-PON XIX/2016 cabang olahraga biliar Ali Rachman mengungkapkan, sebanyak 109 pebiliar telah terjaring dan dipastikan akan berlaga di PON 2016. Ke-109 pebiliar adalah wakil dari 23 provinsi. “Saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya Pra-PON di Kota Cirebon. Kita sudah mendapatkan atlet-atlet terbaik yang akan bertanding di PON 2016. Hampir pasti, pertandingan pada PON XIX/2016 akan digelar di Gedung Mandala Graha Siliwangi, Jalan Aceh, Kota Bandung,” tuturnya. (ttr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: