Sumberjaya Miliki MCK Megah
CIWARU - Ke depan, dipastikan tidak akan ada lagi warga di Desa Sumberjaya, Kecamatan Ciwaru yang buang air besar memanfaatkan kebun atau saluran sungai. Sebab, melalui program Sanitasi Bertumpu Masyarakat (Sabermas), Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya (DTRCK) membangun tempat mandi, cuci dan kakus (MCK) permanen dan megah. Lokasi pembangunan MCK sendiri terbilang mudah dijangkau masyarakat setempat lantaran berada tepat di tengah-tengah desa, tak jauh dari balai desa dan masjid. Selesainya pembangunan MCK melalui program Sabermas, disambut hangat Bupati Hj Utje Ch Suganda. Utje bersama Kepala DTRCK HM Ridwan Setiawan SH MH MSi, Sekdis H Ujang Susilo MSi, Kabid Penyehatan Lingkungan DTRCK Drs H Nurdin, Kabid Pemukiman Drs H Ono Darsono, dan Kabid Tata Ruang Asep Abdul Mukti MSi mengunjungi lokasi pembangunan MCK. Kehadiran orang nomor satu di Kota Kuda itu disambut ratusan warga Sumberjaya yang sudah memadati aula balai desa. Warga sangat bangga dan senang, lantaran baru kali ini seorang bupati menyambangi desanya dan berdialog langsung dengan masyarakat Sumberjaya. “Kami sangat senang akhirnya ibu bupati mau berkunjung ke desa kami yang berada di pelosok. Selama ini kami hanya mendengar nama ibu dari mulut ke mulut. Tapi hari ini, kami bisa melihat wajah dan bersalaman dengan ibu bupati. Tentu kami sangat senang. Apalagi pemerintah sangat memperhatikan masyarakat. Itu dibuktikan dengan berbagai program pembangunan, salah satunya mandi, cuci dan kakus (MCK) di desa kami,” papar sejumlah warga Sumberjaya ketika berdialog. Mendengar ucapan warga, Utje langsung tersenyum. Menurut dia, kehadirannya ke Sumberjaya, selain untuk silaturahmi juga meninjau pembangunan MCK yang dananya berasal dari APBD Jawa Barat melalui program Sabermas. “Saya juga sangat senang bisa bertemu masyarakat Sumberjaya. Bunda (sapaan Utje) yakin, masyarakat di desa ini sangat mendukung program pemerintah. Karena itu, Bunda meminta masyarakat Sumberjaya untuk menjaga dan merawat MCK yang dibangun pemerintah melalui program Sabermas. Jangan kotor apalagi sampai rusak. Pelihara bersama-sama supaya MCK ini awet,” ungkap bupati. Sedangkan Kepala DTRCK, HM Ridwan Setiawan mengatakan, program Sabermas bertujuan meningkatkan kualitas kesehatan dan lingkungan masyarakat melalui pembangunan MCK permanen. Dengan adanya MCK, diharapkan masyarakat tidak lagi melakukan aktivitas BAB di sembarang tempat. Misalnya di sungai, kebun dan tempat-tempat terbuka lainnya. “Tujuannya agar kesehatan masyarakat dan lingkungannya terjaga. Tidak ada lagi masyarakat yang memanfaatkan lahan kosong untuk BAB, karena perilaku seperti itu sangat tidak bagus untuk kesehatan,” papar Ridwan kepada Radar, kemarin. Dia menerangkan, untuk tahun ini, ada 92 titik yang tersebar di 46 desa, menjadi lokasi pembangunan MCK komunal dilengkapi dengan sarana air bersih. Anggaran pembangunnya berasal dari APBD Provinsi Jawa Barat. Setiap titik dialokasikan sebesar Rp460 juta per paket. “Pembangunan MCK dari program Sabermas ini masih terus berjalan dan dilakukan pihak ketiga. Sampai saat ini belum ada yang rampung atau selesai. Setiap MCK dilengkapi dengan sarana air bersih, agar memudahkan masyarakat ketika tengah beraktivitas di MCK komunal,” terang dia. Masyarakat, sambung Ridwan, diminta untuk membiasakan pola hidup bersih dengan tidak BAB sembarangan yang berimbas tercemarnya kondisi lingkungan di masyarakat. Program ini juga melibatkan Dinas Kesehatan, BPLHD dan pihak ketiga atau rekanan. Untuk pemicu peningkatan kesehatan masyarakat bekerjasama dengan Dinkes, sedangkan BPLHD menangani pengujian kualitas air bersih. “Mudah-mudahan saja akhir Desember nanti, pengujian kualitas air bersih oleh BPLHD selesai. Begitu juga pembangunan seluruh MCK oleh pihak ketiga rampung di Desember mendatang,” pungkas Ridwan. (ags)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: