Kejutan Berakhir
BILBAO - Final Copa del Rey musim ini urung memunculkan kejutan. Itu menyusul terhentinya langkah Mirandes di semifinal kemarin. Mirandes adalah klub asal Segunda Division B (kasta ketiga kompetisi di Spanyol) yang dalam perjalanan menuju empat besar membuat kejutan dengan menyingkirkan tiga klub dari kasta tertinggi (Liga Primera), antara lain Villarreal, Racing Santander, dan Espanyol. Kejutan Mirandes berakhir di tangan Athletic Bilbao, klub yang notabene paling sukses di pentas Copa del Rey (23 gelar) setelah Barcelona (25 gelar). Setelah kalah 1-2 di kandang sendiri (31/1), si Babi Hutan -sebutan Mirandes- kembali takluk dengan skor lebih mencolok 2-6 di kandang Bilbao, San Mames, kemarin. Pertandingan baru memasuki menit ke-22, Mirandes sudah kebobolan tiga gol oleh Iker Munian (11’), Mikel Susaeta (14’), dan Jon Aurtenexte. Bomber Bilbao Fernando Llronte menambah dua gol di babak kedua hanya dalam rentang empat menit, masing-masing pada menit ke-71 dan ke-75. Satu gol tuan rumah lainnya hasil bunuh diri Cesar Caneda di menit ke-88. Sedangkan dua gol balasan Mirandes diborong Aitor Blanco (57’ dan 86’). Hasil itu membuat Bilbao lolos ke final di Santiago Bernabeu pada 25 Mei mendatang dengan agregat 8-3. Dalam finalnya yang ke-36, tim besutan Marcelo Bielsa tersebut akan berhadapan dengan pemenang Barcelona versus Valencia yang hasilnya sudah diketahui pagi ini WIB (9/2). Terlepas siapa lawan di final, pemain Bilbao menganggap berlaga di Bernabeu akan menjadi sebuah laga sempurna. Perlu diketahui, Bernabeu merupakan venue final Copa yang paling sering dimainkan Bilbao. Tahun ini, Los Azulones -sebutan Bilbao akan- berlaga untuk kali ke-15. “Bernabeu adalah stadion berkapasitas besar (85.454 penonton, Red) sehingga akan semakin banyak fans kami yang menonton di final,” kata kapten Bilbao Andoni Iraola di situs resmi klub. Gelandang Bilbao Ander Herrera memiliki alasan berbeda. “Jika kami menghadapi Barca di final, kami akan serasa menjadi tuan rumah (Barca adalah rival abadi Real, Red),” tutur kapten Spanyol kala memenangi Euro U-21 tahun lalu itu. Sementara itu, kubu Mirandes tidak menampakkan kesedihan sekaligus gagal meneruskan kejutan. “Kami baru pertama tampil di sini (San Mames, Red) dan sekalipun kalah kami tetap menunjukkan kepercayaan diri, Atletico memang jauh lebih kuat,” kata striker Mirandes Pablo Infante kepada AFP. Yang menarik adalah pernyataan entrenador Mirandes Carlos Pouso. Dia berharap Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) mengundang Mirandes dalam final Copa. “Penampilan brilian para pemain kami layak mendapat apresiasi. Saya pikir Athletic juga harus bersyukur karena kami telah membuat jalan mereka ke final lebih lapang,” tuturnya kepada AS. (dns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: