Toas dengan Cousins dan Rondo, Wah Asyiknya

Toas dengan Cousins dan Rondo, Wah Asyiknya

Pengalaman Keren Honda DBL All-Star 2015 Selama di Amerika Hampir sepekan di Amerika Serikat, tim Honda DBL Indonesia All-Star 2015 jelas mendapat pengalaman yang sangat luar biasa. Mereka berlatih bersama nama-nama besar, bertanding melawan tim-tim SMA, dan merasakan sensasi sekolah di AS. Yang paling asyik, tentu saja menonton dua laga NBA plus berada dekat sekali dengan bintang-bintang besar basket dunia. DINARSA KURNIAWAN, Sacramento PENONTON belum memenuhi tribun di Sleep Train Arena menjelang laga Sacramento Kings kontra Toronto Raptors, Minggu malam (15/11) waktu setempat atau pagi kemarin WIB. Di lapangan, para bintang NBA itu tampak melakukan pemanasan. Namun, para pemain dan pelatih tim basket Honda DBL All-Star 2015 sudah hadir di arena. Mereka datang ke sana untuk menonton pertandingan. Mereka beruntung karena pertandingan berlangsung sangat menghibur. Semakin lengkap lantaran tuan rumah yang sempat tertinggal sepuluh angka pada awal kuarter keempat akhirnya menang 107-101. Kekaguman tampak pada wajah-wajah student athlete pilihan dari seluruh Indonesia tersebut. Bagaimana tidak, malam itu mereka berada sangat dekat dengan para bintang dari liga basket paling elite di dunia tersebut. Figur-figur yang selama ini hanya mereka lihat dari layar televisi berdiri hanya beberapa langkah dari mereka. “Wah, shooting-nya bagus banget, padahal baru pemanasan,” ucap Abram Nathan, kapten tim putra. Tidak lama kemudian, mereka pun berfoto bersama di tengah lapangan dengan latar belakang para pemain Kings dan Raptors yang sedang warming-up. Saat kawan-kawannya naik ke tempat duduk masing-masing, Abram dan kapten tim cewek, Christine Aldora Tjundawan, serta Manager DBL All-Star 2015 Vincent Ngai bertahan di pinggir lapangan. Dipandu emcee Sacramento Kings Scott Freshour, tiga orang itu bersama orang-orang yang lain membentuk barisan serupa terowongan. Tidak sampai lima menit, para pemain kedua tim yang bertanding muncul dari locker room masing-masing. Mereka menghambur ke lapangan, menerobos terowongan manusia sambil melakukan high five. Wah, mereka berada sangat dekat, lalu tos dengan pemain kaliber all-star macam DeMarcus Cousins dan Rajon Rondo (Kings). Juga DeMar DeRozan dan Kyle Lowry (Toronto Raptors). Hal yang awalnya tidak pernah terbayangkan oleh mereka. Sesaat sebelum pertandingan, mereka naik ke tribun dan berbaur dengan crowd. Merasakan ketegangan bersama, geregetan kalau usaha para pemain Kings gagal masuk ke ring, sampai akhirnya melepaskan ketegangan dengan kegembiraan saat DeMarcus Cousins dkk sukses menyudahi laga dengan kemenangan. Setelah pertandingan, para pemain dan pelatih DBL All-Star kembali turun ke lapangan. Mereka berfoto lagi bersama. Pertandingan dramatis itu adalah laga kedua yang disaksikan skuad DBL All-Star secara langsung. Sebelumnya, mereka menonton laga Kings melawan Brooklyn Nets pada Jumat (13/11). Dasar sedang luck, laga melawan Nets juga berlangsung menegangkan sampai detik-detik penutup. Ya, tahun ini para pemain menyaksikan dua pertandingan Kings sekaligus. Beda dengan edisi-edisi sebelumnya yang hanya menyaksikan satu pertandingan NBA. Bahkan, skuad DBL All-Star 2011 gagal menonton game karena NBA sedang lockout. Pada waktu itu, tim-tim NBA gagal mencapai kesepakatan dengan para pemain terkait besaran gaji dan kontrak. Itulah yang membuat kompetisi pada musim tersebut mundur sampai beberapa pekan. Namun, tahun ini beda. Sudah dapat bonus satu pertandingan, skuad DBL All-Star 2015 juga bisa berinteraksi langsung dengan para pemain NBA tersebut. Dan itu bakal tidak terwujud tanpa peran Scott Freshour. Lelaki yang pernah berkunjung ke Indonesia itu memberikan tiket ekstra untuk rombongan Honda DBL All-Star 2015 yang berjumlah 38 orang dan mempersilakan para pemain untuk masuk ke lapangan. ”Kami di Kings juga merasa sangat terhormat mendapatkan kunjungan anak-anak berbakat dari Indonesia,” ucapnya. Dia menambahkan, dirinya dan Kings akan selalu menyambut dengan tangan terbuka kedatangan para pemain Honda DBL All-Star. Syafiq Ali Barawas, pelatih kepala tim putri, mengaku sangat excited bisa mendapatkan kesempatan ke Amerika. Pria yang melatih di SMAN 6 Jakarta itu mengungkapkan, pengalaman yang didapatkannya itu sangat tidak ternilai. “Seru banget. Banyak pengalaman berharga dan ilmu baru untuk saya,” paparnya. Dia menambahkan, yang didapatkannya selama mengikuti tur di Amerika akan dibagikan kepada anak-anak asuhnya. Dia pun yakin bahwa cerita-cerita tentang Amerika akan menjadi motivasi bagi anak didiknya. Terutama untuk mengejar predikat Honda DBL All-Star tahun-tahun mendatang. Tim yang dilatih Syafiq dan Agung Chrisyantho (putra) itu memang beruntung. Sebab, mereka mendapatkan banyak bonus jika dibandingkan dengan tim-tim tahun sebelumnya. Selain menyaksikan langsung dua laga Kings, mereka mendapatkan kesempatan untuk merasakan kehangatan keluarga di Negeri Paman Sam. Penyambutan oleh Konsul Jenderal RI di San Francisco Ardi Hermawan pada 10 November lalu juga menjadi surprise yang menyenangkan. General Manager PT DBL Indonesia Elfira Ahsanti Mahda mengungkapkan, banyak agenda yang unplanned selama tur di Amerika tahun ini. “Dua tahun lalu kami juga mencoba untuk datang ke KJRI. Tapi, baru tahun ini kami disambut di sana,” ucap perempuan yang biasa disapa Fira itu. “Baru tahun ini juga saya melihat salju, he he,” tambahnya. Dia pun sangat senang karena para pemain mampu bermain fight dan on fire selama melakoni pertandingan. Selama di Amerika, para pemain bertanding dengan tim basket South Tahoe High School (12/11) dan Grant Union High School (14/11). Tim putri sukses menyapu bersih kemenangan, sedangkan tim putra selalu kalah meski sudah menunjukkan usaha mati-matian. Nah, berdasar pengalaman tahun ini, Fira akan melakukan evaluasi bersama timnya dan berjanji menyuguhkan sesuatu yang lebih baik tahun depan. “Kalaupun tahun depan tetap di San Francisco dan Sacramento, paling tidak anak-anak sudah bisa melihat stadion barunya Kings,” jelasnya. (*/nur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: