Waduk Cipancuh Masih Kering, Petani Tunda Masa Tanam

Waduk Cipancuh Masih Kering, Petani Tunda Masa Tanam

GANTAR – Meski hujan sudah mulai mengguyur, Waduk Cipancuh yang terletak di Desa Situraja, Kecamatan Gantar masih dalam kondisi kering. Kondisi ini berdampak pada tertundanya musim tanam ribuan hekrate sawah yang tersebar di empat kecamatan yakni Gantar, Haurgeulis, Kroya dan Anjatan. Pantauan Radar Indramayu, saking keringnya sebagian besar dasar waduk buatan pemerintah Belanda yang memiliki luas area 700 hektar dan kedalaman 8 meter ini retak-retak. Di sebelah selatan waduk, dimanfaatkan sejumlah warga sebagai sarana olahraga dadakan. Mereka menjadikan dasar waduk yang mengering sebagai lapangan sepak bola dan sirkuit motor cross. Selain itu, dasar waduk yang dipenuhi rumput juga dimanfaatkan warga untuk menggembala kambing dan sebagai jalan pintas pengendara motor dari Blok Situraja menuju Blok Wadukan. Pengamat Waduk Cipancuh H Kanto membenarkan jika kondisi waduk masih kering. “Hujan memang sudah beberapakali turun, tapi curahnya masih sangat rendah hanya sekitar 6-7 mili perdetik. Air hujan yang turun langsung masuk ke sela-sela tanah. Tidak bisa tergenang ,” kata dia kepada Radar Indramayu, kemarin. Diungkapkan Kanto, debit air normal 6 juta meter kubik Waduk Cipancuh terakhir terjadi pada pertengahan April lalu ketika curah hujan masih sering turun. Setelahnya, volume air berangsur-angsur menurun dengan cepat seiring kebutuhan air untuk sawah justru meningkat dimusim kemarau. “Butuh hujan deras secara terus menerus selama sekitar 10 hari dengan curah sekitar 60-70 mili perdetik agar Waduk Cipancuh kembali berisi. Ditambah dengan pasokan air dari 3 sumber air yaitu Kali Cipancuh, Cicisepan dan Cibiuk,” ungkapnya. Edi, salah seorang petani asal Desa Situraja mengatakan, dengan kondisi air waduk yang masih kering para petani di desanya tidak bisa melakukan masa tanam. Padahal biasanya, memasuki bulan Nopember hingga Januari tahun sebelumnya, biasanya waduk sudah terisi penuh air. “Karena air di waduk kosong, petani tidak bisa mulai menanam padi,” keluhnya. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: