Tiga Orang WNA ISIS Ada di Indonesia

Tiga Orang WNA ISIS Ada di Indonesia

Polisi Menduga akan Lakukan Teror JAKARTA- Polri terus berupaya untuk mencegah aksi teror jaringan teroris yang terafiliasi dengan ISIS. Yang paling baru, Korps Bhayangkara ini mendeteksi ada tiga orang warga negara Turki yang terafiliasi dengan ISIS berada di Indonesia. Diduga ketiga warga negara asing (WNA) ini akan berupaya melakukan teror. Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menjelaskan, memang ada anggota ISIS yang diduga datang ke Indonesia untuk melakukan aksi teror. namun, kalau untuk warga negara Indonesia belum terdeteksi. “Yang ada hanya tiga WNA,” tuturnya. WNA ini awalnya datang ke Indonesia sebanyak tujuh orang tahun lalu. Namun, pada September tahun lalu, empat WNA berhasil ditangkap. Sayangnya, tiga WNA Turkistan yang lain, hingga saat ini belum juga ditemukan. “Mereka diduga anggota ISIS, sekaligus ingin melakukan tindakan teror,” paparnya. Terkait WNI yang kembali dari wilayah ISIS, sesuai data Polri ternyata telah bertambah cukup banyak. Jumlahnya yang terdata dan identitasnya jelas mencapai 300 orang. Ratusan orang itu dipastikan telah dipantau aparat kewilayahan atau Densus 88 Anti Teror.”Kami sudah interograsi, mereka tidak akan melakukan aksi teror. namun, ada upaya untuk melakukan pencegahan, siapa yang mengetahui bila ternyata belakangan motivasinya berubah,” paparnya ditemui di komplek Mabes Polri kemarin. Apakah ada WNI yang pulang ke Indonesia itu sempat ikut peperangan di wilayah ISIS? Dia menuturkan bahwa polisi tidak mengakategorikan seperti itu. Namun, siapapun bisa memiliki kemampuan untuk melakukan aksi teror. Apalagi, zaman sekarang di internat banyak hal yang bisa dipelajari untuk melakukan aksi teror. “Orang bisa belajar dari internet, yang tidak termotivasi bisa malah termotivasi,” ujarnya. Menurut dia, Polri tidak bisa mendeteksi apakah seseorang itu berbahaya atau tidak. Namun, demi keamanan bersama, maka semua harus diwaspadai. “Masyarakat tentu diharapkan memahami bahwa terkadang ada orang yang berubah sikapnya karena temotivasi hal tertentu,” terangnya. Dia menuturkan bahwa Polri terus berupaya memetakan kekuatan ISIS di Indonesia. Karena itu, siapapun yang akan bergabung dengan ISIS dan pulang dari wilayah dari ISIS akan terus didata. “Tentu kami tak ingin kecolongan,” ujarnya. Sementara Staf Khusus Bidang Pencegahan Wawan Hari Purwanto menuturkan, BNPT juga terus berupaya mengetahui setiap WNI yang berencana bergabung dengan ISIS. Pasalnya, untuk mencegah aksi teror tentu tidak hanya mengetahui kedatangan anggota ISIS, namun yang akan bergabung juga harus dicegah. “Ya, biar kekuatan ISIS tidak semakin mengkhawatirkan,” paparnya. Namun, alasan utamanya adalah negara harus melakukan perlindungan terhadap setiap WNI. Bila, WNI justru ingin mengunjungi wilayah peperangan, tentu akan mengancam nyawa mereka. “Buat apa mendatangi perang terbuka, kalau tidak siap,” ujarnya. (idr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: