Sakit, Sendirian, Tewas Terpanggang
KUNINGAN - Sungguh malang nasib Ketok Casta, warga Dusun Manis Desa Purwasari Kecamatan Garawangi. Kakek berusai 70 tahun itu tewas terpanggang api setelah rumahnya terbakar diduga akibat korsleting listrik. Kebakaran pada hari Kamis pukul 07.30 tersebut menggegerkan warga karena tidak menyangka akan ada kebakaran yang menalan korban jiwa. Ketok Casta pada saat kejadian tengah ada di dalam rumah sendirian karena sakit. Pada saat itu, istri Casta, Sajem tengah berkunjung ke rumah anaknya. Penyabab kebakaran diduga korsleting listrik. Karena api dengan cepat merembet, kontan saja warga berteriak dan langsung melakukan pertolongan dengan disiram air. Anehnya, kobaran api makin besar. Mengatahui di dalam rumah ada Casta, salah seorang warga, Ewo langsung mendobrak pintu dan menolong korban. Meski mampu diselamatkan keluar rumah dan sempat dibawa ke rumah sakit, luka bakar di sekujur tubuh yang sangat parah membuat bapak empat anak ini menghembuskan napas terakhrinya di RSUD ’45 Kuningan. “Sebenarnya ketika dibawa dari kobaran api, denyut nadi korban masih ada. Makanya langsung dibawa ke rumah sakit. Namun karena luka bakarnya sangat parah, maka korban tidak tertolong,” ucap Oon Darasono, tetangga korban. Oon yang rumahnya berhadapan dengan korban menerangkan, pada saat kejadian Casta tengah duduk di kursi bagian tengah rumah. Pada saat kebakaran, pintu rumah terkunci. Makanya pintu didobrak warga. “Korban terlihat duduk di kursi. Tapi api pada saat itu sangat cepat sehingga kerusakan rumah korban sangat parah,” terangnya. Dia menyebutkan kalau keluarga Casta menerima musibah ini. Makanya, korban langsung dimakamkan. Keluarga dan warga ikut berduka. Yang membahagiakan adalah adanya perhatian dari pemerintah. Di mana, Bupati Hj Utje Ch Suganda ikut menengok keluarga korban untuk memberi motivasi dan berbelasungkawa. Sementara mengenai kerugian, ditaksir mencapai Rp85 juta. Andai petugas pemadam terlambat datang, mungkin api merembet ke rumah yang lain. Menurut Kepala UPTD Damkar Kuningan, Bambang Hernaedi kejadian kebakaran yang menyebabkan korban jiwa baru kali ini terjadi. Pihaknya berharap tidak ada lagi kebakaran dan korban berikutnya. “Dugaan sementara adalah karena ada hubungan arus pendek. Api terlihat pertama di atap rumah korban,” jelasnya. (mus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: