Bupati Salurkan Dana Rutilahu
KUNINGAN – Komitmen pemerintah untuk mengurangi rumah tidak layak huni (rutilahu) bukan hanya isapan jempol. Kemarin (3/12) di Desa Cipondok Kecamatan Cibingbin, disalurkan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) bagi ratusan penerima dari kecamatan tersebut. Bantuan senilai Rp10 juta per rumah diberikan langsung Bupati Hj Utje Ch Suganda didampingi Kepala Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya (DTRCK) HM Ridwan Setiawan SH MH MSi serta Camat Cibingbin Ruslani. Seluruh warga yang menerima program tersebut dikumpulkan di Balai Desa Cipondok. Untuk tahun ini, di Kecamatan Cibingbin tercatat ada lima desa yang menerima BSPS. Antara lain Desa Cipondok sebanyak 160 rumah, Sukamaju kebagian 164 unit, Ciangir ada 175 rutilahu yang mendapat bantuan, Citenjo mendapat alokasi 157 rumah dan Bantarpanjang paling banyak yakni 177 rumah. Di Desa Bantarpanjang, rutilahu yang mendapat bantuan dari program itu pembangunannya hampir rampung. Sementara ada desa yang baru menerima alokasi anggaran untuk pembangunannya. Saat menghadiri monitoring dan evaluasi BSPS di Desa Bantarpanjang, Kecamatan Cibingbin, Bupati Utje meminta kepada semua pihak untuk mendukung program tersebut. Karena alokasi anggaran terbatas, tidak semua desa di Kabupaten Kuningan mendapat program BSPS. Untuk tahun ini hanya ada dua kecamatan yakni Cibingbin dan Ciwaru. “Nah bagi desa yang belum kebagian, harap bersabar. Pemerintah akan tetap mengusahakan semua kecamatan mendapatkan program BSPS bagi pembangunan rumah tidak layak huni,” papar bupati saat memberikan sambutan, kemarin (3/12). Bupati juga berharap dalam program BSPS tahun 2015 ini semua pihak terkait berperan aktif dalam kegiatan fasilitasi, koordinasi, dan tugas dukungan operasioanl dan pengawasan. “Untuk calon penerima BSPS ini diharapkan dapat melaksanakan kegiatan dengan rasa tanggung jawab. Karena dari lima ribu unit yang diusulkan pada tahun 2015, tidak semuanya terealisasi. Penerima bantuan yang berjumlah 1.024 ini merupakan orang-orang yang terseleksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI. Dan bagi yang belum mendapatkan bantuan, kami dari pemkab akan terus meperjuangkannya baik dari APBD kabupaten, provinsi maupun dari APBN,” tegas Utje. Sementara, Kepala DTRCK HM Ridwan Setiawan SH MH MSi mengungkapkan, monitoring dan penyerahan BSPS dilakukan di dua Desa yakni Desa Bantarpanjang dan Desa Cipondok. Ada 773 penerima BSPS di Kecamatan Cibingbin. Rinciannya di Desa Cipondok sebanyak 160 unit, Bantarpanjang 177 unit, Citenjo 157 unit, Sukamaju 164 unit, dan Desa Ciangir 175 unit. “Program ini merupakan upaya pemenuhan kebutuhan rumah yang layak huni di Kabupaten Kuningan. Dan juga sebagai wahana evaluasi pencapaian secara menyeluruh terhadap upaya pemberdayaan masyarakat pada tingkat desa,” terang dia. Menurut Ridwan, saat ini kondisi pemenuhan kebutuhan perumahan yang layak huni di Kabupaten Kuningan masih belum terealisasi. Ini tidak terlepas dari pertambahan penduduk setiap tahunnya. Meningkatnya jumlah penduduk belum sepenuhnya diimbangi dengan ketersediaan perumahan. “Untuk memenuhi kebutuahn perumahan khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah, maka Pemkab Kuningan bekerja sama dengan Kementrian PU dan Perumahan Rakyat pada tahun ini memberikan bantuan BSPS untuk 1.024 unit di dua kecamatan yakni Kecamatan Cibingbin dan Ciwaru. Total bantuan Rp10, 24 miliar, yang masing-masing penerima mendapatkan bantuan sebesar Rp10 juta,” ujarnya. Usai pertemuan dengan warga, bupati ditemani Ridwan langsung meninjau dan memonitoring pembangunan rumah yang mendapatkan bantuan BSPS yakni rumah milik keluarga Sartem (82) dan Perwata (90). Dengan jalan kaki, bupati menuju rumah Sartem. Di rumah yang kini sudah berbentuk permanen tersebut, bupati menanyakan kabar kesehatan Sartem. Kepada bupati, Sartem mengaku senang rumah yang dulunya terbuat dari bilik kini sudah berubah menjadi permanen berkat program yang dikucurkan pemerintah. “Saya merasa senang setelah mendapatkan bantuan BSPS dari pemerintah, rumah saya sekarang jadi bagus,” kata Sartem seraya memeluk bupati. Puas meninjau, bupati kemudian kembali menuju balai desa. Namun Utje mendadak berhenti di sebuah gerobak yang menjual gorengan. Karuan warga Bantarpanjang meminta foto bersama dengan pemimpinnya. Permintaan itu dipenuhi Utje yang langsung meminta warga untuk mendekatinya. Tak lama bupati mengambil sendiri gorengan yang dijual seorang warga, dan memakannya. “Enak gorengannya. Tolong bayarin ya,” kata Utje kepada ajudannya. Setelah dari Cibingbin, bupati mengunjungi korban kebakaran di Desa Purwasari, Kecamatan Cibingbin. Jarak tempuh yang cukup jauh ternyata tidak membuat bupati lelah, malah terlihat semangat untuk bertemu dengan warganya. Kepada istri korban kebakaran, bupati memberikan bantuan sebagai bentuk duka cita. Di lokasi kebakaran sudah ada Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Agus Mauludin SE MSi. (ags)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: