Demokrat Tunggu Perkembangan
Soal Berita Hilangnya Jatah AKD KUNINGAN – Menyikapi isu bakal hilangnya jatah ketua AKD (Alat Kelengkapan Dewan), Wakil Ketua Fraksi Demokrat, Yayat Ahadiatna SH mengatakan bakal mengikuti perkembangan saja. Politisi yang kini menjabat ketua Komisi 1 tersebut berharap, itu hanya sekadar isu belaka. “Sebetulnya statemen ini mestinya ke ketua fraksi. Prinsipnya sih, Demokrat mah ikuti perkembangan saja. Tujuan utama kita itu mendukung pemerintahan selama pro rakyat. Kita berjuang secara maksimal. Mudah-mudahan konsep-konsep seperti itu tidak terjadi,” kata Yayat, kemarin (13/12). Dia melanjutkan, selama enam tahun di DPRD, dirinya baru mengalami pembahasan APBD begitu cepat. Bahkan, Yayat memasukkannya sebagai pembahasan APBD tercepat. Sejak awal pihaknya mengapresiasi percepatan pembahasan APBD. Dengan begitu, APBD cepat terbelanjakan demi pertumbuhan ekonomi masyarakat. “Tapi kalau ternyata perjuangan para anggota di legislatif itu dinilai belum maksimal, ya apa boleh buat. Saya melihat semua fraksi DPRD mendukung suasana Kuningan kondusif dan mendorong bupati mewujudkan visi misinya. Dengan percepatan pengesahan APBD, berarti percepat pula kerjanya,” ungkapnya. Isu, menurut Yayat, boleh-boleh saja. Namun pihaknya berharap hal itu tidak terjadi. Sebab sesuai dengan perasaannya, para anggota dewan telah menjalankan fungsinya dengan baik. “Kalaupun iya, yah namanya juga politik,” ujarnya. Yang terpenting, kata Yayat, kinerja dewan jalan terus dan bermanfaat untuk rakyat. Dengan kebersamaan, Kuningan bisa lebih maju. Koreksi, baginya, dianggap biasa sebagai bahan perbaikan. Disinggung soal Demokrat berada di kubu KMP (Koalisi Merah Putih), dia menegaskan sudah tidak ada istilah seperti itu lagi. Pihaknya hanya berpikir bagaimana legislatif mendukung eksekutif dalam mengimplementasikan program rakyat. “Contoh, masalah kekeringan, ya Kuningan harus rindang. Kita mendorong penanaman pohon-pohon lindung, sentra produksi pohon mangga gravitas misalnya. Itu menjadi salah satu solusi mengatasinya. Memang programnya kurang populer karena dirasakannya nanti setelah 4-5 tahun ke depan,” kata Yayat. Dia juga mengapresiasi pembangunan Waduk Cileuweung. Sejauh ini pihaknya mendengar pelaksanaannya berjalan lancar tanpa kisruh. Soal adanya kandidat bupati yang hendak diusung Demokrat, menurut Yayat, itu masih jauh. “Itu masih jauh, event lima tahunan. Kita masih konsen menjalankan fungsi maksimal sebagai anggota dewan yang memberikan sentuhan pada rakyat. Tidak mengganggu stabilitas politik, kasihan rakyat kalau terus gonjang-gonjang politik,” ungkapnya. Yang penting, tambahnya, dewan saling mengingatkan saja. Baik dengan pemda, pers, tokoh masyarakat. Aspirasi rakyat, kata dia, lebih diperdalam lagi. (ded)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: