Tawaran PD Pasar Tak Rasional

Tawaran PD Pasar Tak Rasional

Kontrak Pasar Kanoman 20 Tahun Rp2,5 Miliar LEMAHWUNGKUK– Tawaran Pemerintah Kota Cirebon melalui Perusahaan Daerah (PD) Pasar untuk memperpanjang kontrak Pasar Kanoman terlalu rendah. PD Pasar mengajukan penawaran Rp2,5 miliar untuk masa kontrak selama 20 tahun. Direktur PD Pasar, Darwin Windarsyah mengatakan, angka itu baru pengajuan. Selanjutnya, PD Pasar akan terus berkomunikasi dengan Keraton Kanoman. “Namanya juga tawaran,” ujar Darwin, kepada Radar, Selasa (22/12). Pembahasan rencana perpanjangan kontrak sedikit terhambat lantaran di Keraton Kanoman ada kegiatan muludan. Kendati demikian, pihaknya terus berupaya agar kontrak bisa diperpanjang. “Setelah muludan, pembahasan kontrak akan dilanjut,” katanya. Darwin berharap, sebelum akhir 2015 sudah ada keputusan terkait perpanjangan kontrak. Sebab, Juli 2016 mendatang kontrak PD Pasar dengan Keraton Kanoman habis. Sementara itu, Juru Bicara Keraton Kanoman, Ratu Arimbi Nurtina kecewa dengan tawaran PD Pasar. Menurutnya, tawaran nilai kontrak terlalu kecil dan tidak rasional, apalagi bila mempertimbangkan kondisi pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di Kota Cirebon. “Nilai Rp2,5 miliar selama 20 tahun sangat tidak logis,” kata Arimbi, saat dijumpai di pengukuhan dan Rakerda DPD Partai Nasdem Kota Cirebon di salah satu hotel di Jl Tentara Pelajar. Selain itu, kata Arimbi, Keraton Kanoman juga belum mendapat kejelasan perihal master plan Pasar Kanoman 20 tahun kedepan. Keraton Kanoman harus mengetahui arah pengembangan Pasar Kanoman 20 tahun mendatang. Sebab, aktivitas yang ada di pasar mau tidak mau berpengaruh kepada lingkungan keraton. Terkait nilai kontrak yang saat ini berjalan sejak 20 tahun silah yakni Rp200 juta. Tentu saja nilai itu tidak bisa dijadikan acuan, karena kondisi Kota Cirebon sudah sangat berbeda. Arimbi menyarankan, PD Pasar merevisi tawaran paling tidak Rp1 miliar per tahun. Nilai Rp1 miliar cukup realistis, tapi tak hanya soal sewa menyewa, pihak Keraton Kanoman juga akan mempertimbangkan faktor lain. Salah satunya, master plan Pasar Kanoman untuk 20 tahun mendatang. “Keraton Kanoman adalah destinasi wisata. Makanya master plan itu sangat penting,” tandasnya. Kendati kecewa dengan tawaran PD Pasar, Arimbi menegaskan, Keraton Kanoman sebenarnya tidak mempersoalkan nilai kontrak, syaratnya master plan 20 tahun ke depan jelas dan tidak ada yang dirugikan. Sebab, banyak infrastruktur pasar yang belum memadai, seperti tempat pembuangan sampah, akses masuk ke keraton, bongkar muat, hingga tempat parkir. Sedangkan sebagai destinasi wisata, Keraton Kanoman membutuhkan kemudahan akses untuk pengunjung masuk. “Kalau bawa bus, itu susah sekali masuk keraton,” keluh Arimbi. Dia pun mengaku siap untuk duduk bersama dan bermusyawarah apabila difasilitasi dengan baik oleh DPRD Kota Cirebon. \"Untuk sementara ini belum ada pertemuan lanjutan guna membahas kontrak lanjutan,” ucapnya. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: