Pendaki Mulai Serbu Ciremai
KUNINGAN – Destinasi libur panjang akhir tahun tak hanya membeludak di tempat objek wisata saja. Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) pun ramai oleh pendaki. Dari data yang diperoleh dari pengelola pintu masuk jalur pendakian, jumlah pendaki terus meningkat setiap harinya. “Sejak libur sekolah, jumlah pendaki terus meningkat. Ditambah lagi pekan ini adanya long weekend, sehingga Gunung Ciremai menjadi ramai,” ucap Ketua Pengelola Pendakian Gunung Ciremai (PPGC) Palutungan, Nana Kusna kepada Radar, kemarin (27/12). Nana menyebut, ramainya jalur pendakian membuat warga kembali semringah. Sebab, setelah ditutup sejak bulan Agustus dan kembali dibuka tanggal 20 November, baru pada akhir Desember pengunjung benar-benar ramai. Dikatakannya, pada pekan ini jumlah yang mendaki terus meningkat. Terutama dari hari Kamis (24/12), di mana rata-rata jumlah pendaki per hari di atas 300 orang. Diprediksi, puncak jumlah pendaki terjadi pada tanggal 31 Desember karena banyak yang ingin merayakan tahun baru di puncak gunung. “Untuk jalur Palutungan, per hari dibatasi hingga 600 pendaki. Kami komitmen dengan hal ini agar tidak terjadi penumpukan pendaki,” ucap Nana. Mengenai cuaca, hingga saat ini terbilang aman. Sehingga pendaki nyaman naik ke gunung tertinggi di Jawa Barat tersebut. Menurut Nana, pendaki yang datang berasal dari semua daerah, mulai rombongan kecil hingga rombongan besar. Terpisah, petugas pintu masuk Jalur Pendakian Linggarjati, Andi juga membenarkan jumlah pendaki meningkat tajam. Pendaki yang datang kebanyakan mengisi liburan. Sementara untuk pendaki yang ingin merasakan pergantian tahun, biasanya datang pada tanggal 30 dan 31 Desember. “Berkaca pada pengalaman tahun lalu, jumlah pendaki bisa meningkat tajam dari jumlah yang sekarang,” ucapnya. Sementara itu, pendaki asal Bogor, Zainal mengaku datang berlima. Rencannanya akan melanjutkan perjalanan ke Gunung Slamet untuk merayakan tahun baru. “Kami tengah berkeliling, menikmati gunung, mumpung liburan. Di Ciremai kami cukup satu malam saja karena banyak yang harus dituju dan harus jaga kondisi,” ucap dia. Bukan hanya rombongan kecil, rombongan besar pun banyak yang datang. Seperti dari SMAN Cipari Kabupaten Cilacap. Ada 14 orang yang akan mendaki. Menurut Ujang Utomo, Pembina PA SMAN Cipari, awalnya rencana pendakian akan dilakukan pada tahun depan ketika libur sekolah. Namun setelah dilihat dalam kalendar, liburan sekolah terjadi pada saat Ramadan, sehingga naik gunung dimajukan. Sebelumnya, untuk mengatasi membeludaknya pendaki yang naik, pihak TNGC memberlakukan sistem kuota bagi pendaki. Hal ini agar jumlah pendaki yang ada di puncak tidak berjubel. “Pasti akan memberlakukan sistem kuota karena kalau tidak bisa banyak yang ada di puncak gunung. Kalau banyak orang di puncak, itu tidak baik,” ucap Kepala Resort Cigugur (TNGC), Idin Abidin kepada Radar, kemarin (27/12). Menurut Idin, pembatasan kuota berlaku mulai tanggal 24-31 Desember. Di mana, setiap harinya maksimal yang boleh mendaki adalah 500 orang. “Jumlah sebanyak ini cukup,” terangnya. (mus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: