Kasus DBD Kabupaten Kuningan Naik 80%
KUNINGAN - Jumlah warga Kuningan yang terjangkit penyakit demam berdarah dengue (DBD) selama tahun 2015 kemarin mencapai 975 kasus atau meningkat hampir 80% dibanding tahun sebelumnya yang hanya 545 kasus. Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan Dedik Purnaman mengungkapkan, diduga penyebab meningkatnya angka penderita DBD tahun lalu tersebut karena musim pancaroba atau cuaca yang berubah-ubah. \"Bahkan hingga saat ini masih ada laporan warga yang terkenda DBD seperti di Cilimus dan Jalaksana sehingga kami langsung melakukan penindakan pengasapan atau fogging. Pada musim pancaroba seperti ini memang rawan, karena banyak terdapat genangan air dan sangat cocok untuk sarang nyamuk aedes aegypti,\" ungkap Dedik, Senin (4/1). Disebutkan Dedik, berdasarkan data yang diterimanya dari seluruh UPTD Puskesmas, tercatat kasus DBD terjadi di seluruh kecamatan di Kabupaten Kuningan yang berjumlah 32 kecamatan. Adapun yang paling banyak terjadi di Kecamatan Jalaksana hingga mencapai 80 kasus disusul Kecamatan Kuningan sebanyak 65 kasus, Cigugur terdapat 64 kasus dan Cilimus ada 63 kasus. Sedangkan kecamatan yang paling sedikit kasus DBD terjadi di Kecamatan Subang hanya 1 kasus dan Cilebak ada 2 kasus. \"Untuk angka kematian akibat penyakit DBD ini sama dengan tahun lalu sebanyak 3 kasus,\" ujar Dedik. Terkait pencegahannya, kata Dedik, sosialisasi dan pemantauan jentik secara berkala oleh setiap UPTD Puskesmas. Meski demikian, menurut Dedik, yang terpenting adalah kesadaran masyarakat dalam hal pola hidup bersih dan menerapkan gerakan 3 M (menguras, menutup dan mengubur) terhadap tempat-tempat yang potensial sebagai sarang nyamuk. \"Kegiatan fogging hanya berfungsi membunuh nyamuk dewasa. Sedangkan untuk membasmi jentik dan telurnya tetap harus dengan cara 3 M yang harus dilakukan sendiri oleh masyarakat,\" katanya. (taufik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: