BPBD Pasang Tiltmeter untuk Ancaman Longsor

BPBD Pasang Tiltmeter untuk Ancaman Longsor

KUNINGAN - Belum lama ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kuningan telah memasang alat deteksi dini ancaman longsor di Dusun Bangbayang, Desa Bungur Beres Kecamatan Cilebak. Diharapkan, pemasangan alat ini bisa melindungi warga ketika akan terjadi longsor. Sehingga, warga bisa mengungsi sebelum longsor terjadi. Alat yang dipasang itu yakni tiltmeter atau pendeteksi perubahan kemiringan tanah, pengukur curah hujan lokal,  pengiriman data, dan alarm pendeteksi pergerakan tanah. Menurut Kepala Pelaksana BPBD Kuningan Agus Mauludin SE melalui Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Heru Hermawan SSos, total alat yang akan dipasang ada enam titik. Tapi saat ini baru satu titik yang sudah terpasang. Sementara lima alat masih baru diajukan, yakni dipasang di Kecamatan Darma (Desa Cimenga), Kecamatan Selajambe (Desa Cantilan), Kecamatan Subang (Desa Gunungaci),  Kecamatan  Maleber (Desa Cipakem) dan  Kecamatan  Hantara (Desa Bunigeulis). “Lima titik itu yang kita ajukan ke BNPB. Mudah-mudhan di tahun 2016 kita dapat lagi. Sebab, setiap kota/kabupaten di Jabar hanya memperoleh jatah satu,” jelas Heru. Heru menerangkan, alasan pemasangan alat yang lebih diprioritaskan di Bangbayang karena hasil kajian di BPBD dengan semua seksi. Setelah itu baru dirapatkan dengan tim UGM. Lokasi di Dusun Bangbayang, kata dia, sangat rawan. Sebab, kejadian tahun 2012 di Dusun Bangbayang ada bencana gerakan tanah yang warga sekitarnya harus direlokasi. Sehingga, lokasi ini sangat tepat untuk pemasangan alat tersebut. Alat yang sudah terpasang, lanjutnya, telah disimulasi dengan masyarakat sekitar. Diharapkan, dengan pemasangan ini bencana longsor bisa ditangani sejak dini sehingga tidak ada korban. Sekadar informasi, data dari BPBD Kuningan, kawasan rawan tanah longsor dengan luas kurang lebih 2.000 hektare meliputi  15 kecamatan. Kecamatan tersebut yakni  Cibeureum, Cibingbin, Cilebak, Subang, Selajambe, Cimahi, Ciniru, Ciwaru, Darma, Garawangi, Hantara, Kadugede, Karangkancana, Maleber, dan Nusaherang. Sedangkan bencana banjir yang sering terjadi di Kabupaten Kuningan dipengaruhi oleh curah hujan yang tinggi serta faktor-faktor kerusakan lingkungan seperti kurangnya daerah resapan air maupun sarana dan prasarana lingkungan yang kurang berfungsi dengan baik. Berikut adalah lokasi potensi banjir akibatan luapan air sungai (DAS). Yakni Kecamatan Cimahi (Desa Cimahi, Kananga, Mulyajaya, Sukajaya, Cikeusal, Mekarjaya). Lalu Kecamatan Selajambe, Kecamatan Subang, dan Kecamatan Cibingbin. (mus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: