La Manita de Zidane

La Manita de Zidane

Bikin Real Tersenyum Lagi \"lfp\"\"real-depo\"MADRID - Santiago Bernabeu penuh sesak oleh 72 ribu Madridista ketika Real Madrid menjamu Deportivo La Coruna dini hari kemarin. Mereka ingin melihat seperti apa permainan Real dibawah kendali entrenador Zinedine Zidane. Hasilnya? 72ribu Madridista itu pun pulang dengan tertawa lebar. Sebab, Real berhasil memetik kemenangan telak 5-0 dari Deportivo. Gareth Bale menjadi bintang dengan hat trick di menit 22, 49, dan 63. Adapun dua gol sisanya dipersembahkan oleh bomber Karim Benzema (15’, 91’). Media dunia pun memberi ”selamat” kepada pelatih 43 tahun itu. ”La Manita de Zidane (Sentuhan Kecil Zidane).” Demikian judul headline dari Marca. ”Awal bagus dari Zidane. Ada stmosfer berbeda dalam klub. Yang ditandai dengan meningkatnya flash fotografer.” Tulis La Gazzetta dello Sport. Kemenangan klub berjuluk Los Galacticos itu memang tidak mengubah konfigurasi klasemen sementara dimana Sergio Ramos dkk masih berada di tempat ketiga dengan mengantongi 41 poin. Mereka masih tertinggal satu angka dari runner up Atletico Madrid yang baru melakukan duel melawan Celta Vigo dini hari tadi. Serta dua poin dari seteru abadi Barcelona yang menjadi penguasa klasemen. Namun, skor 5-0 itu setidaknya membuat para Madridista semakin yakin untuk menggantungkan masa depan klub mereka di musim ini pada ayah empat anak tersebut. Sebab, Zidane dinilai berhasil dalam menyelesaikan masalah Real selama ini. Yang pertama, Zizou, sapaan Zidane, memenuhi janjinya untuk menyajikan sepak bola menyerang dengan pressing ketat ketika diperkenalkan sebagai pelatih menggantikan Rafael Benitez. Marca mengulas, skema 4-2-3-1 yang diperagakan oleh Zidane benar-benar memperlihatkan apa itu ”sepak bola seimbang” dibandingkan 4-2-3-1 maupun 4-3-3 milik Benitez. ”Sebab, Zidane mampu mengurangi jarak antara lini tengah dan depan. (Luka” Modric maupun (Toni) Kroos benar-benar efektif dalam membuka peluang maupun kemampuan mereka mengubah bertahan menjadi serangan balik,” papar Marca. Statistik harian AS memaparkan, sepanjang 90 menit, skuad Real melakukan 66 recovery ketika menghajar Depor. Jumlah ini lebih banyak dari era Benitez dimana sepanjang 18 laga, Real hanya mampu melakukan 54 kali recovery. Selain itu, Real mempertajam akurasi passing dengan 87,16 persen dari 553 kali umpan. Lini depan juga semakin garang dengan 23 tembakan dengan sembilan diantaranya on goal. Yang mungkin kurang dari racikan eks gelandang Cannes dan Juventus itu hanyalah penguasaan bola. Benitez mampu melakukan rata-rata 56,89 persen ball possession dibandingkan Zidane yang hanya mampu mencatat 53,8 persen. Namun, kekurangan itu tidaklah penting jika dibandingkan dengan ”keberhasilan” lain yang mampu dilakukan oleh eks kapten Prancis di Piala Dunia 2006 itu. Yaitu mampu merangkul pemain agar satu suara dibawah kepemimpinannya. ”Para pemain seperti dilahirkan kembali. Cara mereka berlari, mengumpan, dan bermain, sangat berbeda dibandingkan Benitez. Dengan kata lain, mereka memperjelas bahwa pergantian pelatih benar-benar merubah mood mereka,” ulas harian Mundo Deportivo. Dua pemain yang selama ini vokal dalam menentang Benitez, James Rodriguez dan Isco, mendapat tempat di tim Zidane. Isco turun lebih dahulu selama 66 menit sebelum digantikan oleh James. Namun, dari semua itu, Bale-lah yang merasa dampak paling besar. Sebelumnya, dia sudah murung ketika Florentino Perez memutuskan mendepak Benitez. Sebab, winger Wales berusia 26 tahun itu merasa sangat nyaman karena Benitez mampu berkomunikasi dalam Bahasa Inggris. Dimana itu adalah ”oase” karena Bale masih belum begitu menguasai Spanyol. ”Aku mendapatkan kemerdekaan bersama Zidane seperti yang kudapatkan dari Benitez,” tutur Bale sebagaimana dilansir Goal. ”Semua tahu seperti apa kemampuan Zidane dulu. Aku yakin, dia bakal hebat sebagai pelatih,” tambah pemain yang mencetak gol ke-50 dengan Real tersebut. Beberapa pemain juga mengutarakan kesenangannya bisa dilatih oleh Zidane. ”Zidane sudah meminta kami untuk menikmati permainan kami di lapangan dan berjuang semampu kami,” kata kiper Keylor Navas seperti dilansir AS. Modric bahkan membandingkan Zidane dengan Benitez. ”Aku minta maaf kepada Rafa. Sebab, dia sudah melakukan pekerjaan hebat di sini. Tapi, kalau boleh jujur, melihat kami hari ini, aku rasa perubahan ini begitu bagus dan memang diperlukan,” jelas gelandang timnas Kroasia itu seperti dilansir AS. Bagaimana tanggapan Zidane? Sosok yang dikenal introvert itu pun berusaha merendah. ”Gareth hanya melakukan apa yang aku perintahkan seperti kepada yang lainnya. Yaitu bertahan ketika kehilangan bola dan langsung menyebar untuk menyerang ketika kami bisa mendapatkannya,” katanya kepada Sky Sports. ”Tidak ada yang berubah di pemain. Yang berubah hanya pelatih. Karena itu, aku hanya mencoba untuk mengeluarkan segenap kemampuan terbaik mereka. Aku senang dan mungkin Anda bisa merasakannya. Fans berada di belakang kami. Rencana kami hanya satu; mainkan sepakbola yang menyenangkan dan berusaha untuk menang,” lanjut Zidane kembali. Terpisah, arsitek Deportivo Vicotr Sanchez mengeluhkan kurang sabarnya Lucas Perez di depan gawang Real.”Kami mencoba untuk mencari celah pertahanan Madrid dan menguasai bola selama 15 menit awal. Namun, permainan kami langsung runtuh begitu mereka mencetak gol perdana,” kata Sanchez seperti dilansir AS. (apu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: