Sudah Jadi Mayat pun, Teroris asal Indramayu Masih Ditolak Warga
CIREBON – Kebencian masyarakat terhadap pelaku teroris terus ditunjukkan. Warga Kedungwungu, Kec Krangkeng, Indramayu masih menolak kedatangan Ahmad Muhazan, salah satu pelaku teror Bom Sarinah yang ikut tewas. Warga memasang spanduk penolakan depan jalan masuk Kedungwungu yang bertuliskan “Masyarakat Kedungwungu Indramayu Menolak Mayat Teroris”. “Kami merasa desa kami sudah tercoreng. Jadi tolong cari pemakaman tempat lain saja,” kata Muiz, tokoh masyarakat setempat. Anggota DPRD Kabupaten Indramayu, Azun Mauzun, masih berupaya meyakinkan masyarakat untuk bisa menerima jenazah Ahmad Muhazan. “Masyarakat harus melihat dari sisi kemanusiaannya. Ini orangnya sudah jadi jenasah,” katanya. Azun pun mengaku merasa kasihan dengan kondisi keluarga Azan. Apalagi, kedua orang tua Azan yang sudah tua pun dalam kondisi sakit. \'\'Keluarganya tidak tahu apa-apa, dan tidak ada yang menghendaki anaknya ikut teroris,” katanya. Ahmad Muhazan merupakan lelaki kelahiran Indramayu tanggal 5 Juli 1990 ditetapkan sebagai salah satu pelaku oleh Polda Metro Jaya. Azan diduga kuat sebagai pelaku bom bunuh diri di dalam Starbucks, karena ditemukan luka khas di perut hingga dada akibat pusat ledakan. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Mohammad Iqbal dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu (16/1/2016). (cecep)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: