Realisasi Tanam di Indramayu Baru 20%

Realisasi Tanam di Indramayu Baru 20%

Target 125 Ribu Hektare Sulit Terealisasi INDRAMAYU – Hujan yang belum merata di Kabupaten Indramayu membuat pelaksanaan musim tanam rendeng 2015-2016 terlambat. Kepala Dinas Pertanian Ir Firman Muntako, melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan Takmid Sarbini mengungkapkan, target tanam untuk musim rendeng kali ini adalah 125.955 hektare. Sementara realisasinya baru 30 ribu hektare. Takmid mengatakan, baru di beberapa wilayah saja petani yang mulai berani melakukan tanam padi. Sementara sebagian besar justru belum berani menanam, dengan alasan kondisi air yang belum memungkinkan. H Fathur (50), salah seorang pemilik sawah di Desa Pengauban Kecamatan Lelea mangungkapkan, keterlambatan tanam kali ini disebabkan belum siapnya air untuk mengairi sawah-sawah. Akibatnya petani masih belum berani melakukan penanaman. “Kami tentunya masih belum berani melakukan penanaman, karena kondisi air yang belum memungkinkan,” ujar Fathur, kepada Radar. Ia juga berharap hujan di Indramayu bisa segera turun, agar persoalan air bagi para petani bisa tertangani. Meski demikian, ia juga mengaku khawatir akan terjadinya banjir ketika musim hujan tiba. “Kita memang serba bingung. Mau menanam sekarang belum ada air, sementara kalau menunggu hujan takut kebanjiran seperti tahun-tahun sebelumnya,” katanya. Kekhawatiran juga diungkapkan Dasmin (45), petani di Desa/Kecamatan Karangampel. Sebagian besar petani di wilayah timur Indramayu juga belum memulai musim tanam, akibat kondisi air yang belum terjamin. Meski demikian, tuturnya, beberapa orang petani sudah ada yang mulai mengolah tanah sebagai persiapan menghadapi musim tanam. Sementara Wakil Ketua KTNA Indramayu, Sutatang, berharap agar infrastruktur pertanian di Kabupaten Indramayu bisa diperhatikan. Menurutnya, salah satu persoalan pokok yang dihadapi petani Indramayu adalah masalah pengairan, padahal Indramayu merupakan salah satu daerah lumbung pangan. Bila Indramayu memilik banyak embung untuk menampung air bisa menjadi solusi bagi para petani. “Harapan kami tentunya pemerintah pusat bisa memberikan perhatian lebih untuk sektor pertanian. Sehingga ketika musim kemarau kita masih memiliki cadangan air dari embung,” kata Tatang. (oet)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: