Relokasi SDN Panjalin Kidul I Dipaksakan

Relokasi SDN Panjalin Kidul I Dipaksakan

SUMBERJAYA - Pemindahan ratusan siswa SDN Panjalin Kidul I Kecamatan Sumberjaya terkesan dipaksakan. Hal itu mengingat sarana dan prasarana baru dinilai belum memadai. Salah seorang orang tua siswa, Iang Saeful Ikhsan SAg menilai Disdik terlalu dini memutuskan relokasi. Dia mencontohkan akses jalan menuju lingkungan sekolah masih dalam kondisi buruk. “Sehingga kalau musim hujan, saat siswa pulang sekolah terpaksa harus menenteng sepatu karena jalan berlumur dan berlubang. Bahkan setiap pulang ada saja yang seragam sekolahnya kotor,” kata Iang. Ketua Karang Taruna Kecamatan Sumberjaya ini menambahkan, seharusnya Dinas Pendidikan melalui UPTD Pendidikan Sumberjaya tidak memaksakan relokasi. Sebagian orang tua siswa mengeluhkan kondisi tersebut, apalagi proses relokasi Senin (25/1) lalu tidak diawali musyawarah dengan para orang tua murid. “Bahkan beberapa orang tua berencana akan memindahkan anaknya ke sekolah yang terdekat dan lebih representatif. Keinginan kami sejak dulu SD tukar guling dengan pasar harus dibuatkan gedung yang lebih layak dari sebelumnya. Terutama akses menuju sekolah,” imbuhnya. Soal relokasi, orang tua siswa tidak menghalangi keputusan Dinas Pendidikan namun berharap kondisi sarana harus mendukung. Dengan layaknya sarana dan prasarana akan tercipta proses kegiatan belajar mengajar (KBM) yang baik. Saat dikonfirmasi, Kepala SDN Panjalin Kidul I, Suhendi SPd mengaku hanya menjalankan tugas dari Disdik Majalengka melalui UPTD Pendidikan Sumberjaya soal relokasi 280 siswa itu. Pihaknya juga tidak serta merta memindahkan ratusan siswa tanpa ada surat keputusan dari Disdik. Pihaknya membenarkan beberapa diantara orang tua mengeluhkan khususnya akses jalan menuju sekolah. Namun soal bangunan sekolah, sarana dan prasarana menurutnya sudah memadai. “Kami relokasi sesuai keputusan surat resmi. Efektifnya memang Senin (25/1) kemarin. Sedangkan Kamis-Sabtu (21-23/1) lalu kami relokasi dulu fasilitas seperti alat tulis kantor (ATK),” paparnya Rabu (27/1). Dia membenarkan sudah ada orang tua siswa yang mengajukan proses pemindahan anaknya ke sekolah lain yang jaraknya lebih dekat dengan domisilinya. Namun pihaknya masih belum mengakomodasi karena proses relokasi belum selesai 100 persen. Secara umum, orang tua siswa menyadari serta memahami keadaan saat ini. Dia meyakini proses ini tidak akan memakan waktu cukup lama sampai kemudian para siswa terbiasa dengan lingkungan belajar yang baru. “Mungkin satu sampai dua bulan masih belum terbiasa. Kedepan insya Allah para siswa maupun orang tua akan terbiasa. Selain itu kami akan berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh siswa agar tercipta KBM yang lebih efektif,” pungkasnya. (ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: