John Kei Double Agent

John Kei Double Agent

JAKARTA - Polda Metro Jaya terus berupaya memecahkan misteri motif pembunuhan terhadap bos PT Sanex Steel Indonesia Tan Harry Tanoto alias Ayung dengan tersangka pembunuhan John Kei. Mereka tidak mau begitu saja percaya dengan alibi kubu John Kei bahwa pembunuhan dilakukan anak buah lelaki asal Maluku itu di luar kendalinya. Penyidik saat ini mendalami plot bahwa John Kei bermain di dua kaki alias menjadi double agent. Dia mengenal baik Ayung, tapi juga kongkalikong dengan pengusaha yang punya utang dengan pengusaha asal Surabaya itu. Sebab, tidak mungkin hanya karena ongkos tagih utang kurang, dia sampai tega membunuh Ayung secara keji. Apalagi, menurut klaim pengacaranya, John Kei adalah teman dekat Ayung. “Itu kemungkinan yang kami dalami. Penyidik masih mengumpulkan data,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto saat dihubungi kemarin (22/2). Bisa jadi saat John Kei hendak menagih utang pengusaha tersebut, dia menerima tawaran yang lebih menggiurkan. Apalagi jika ternyata persoalan pengusaha tersebut dengan Ayung tidak hanya soal utang. Sejumlah kemungkinan motif, kata Rikwanto, masih sangat terbuka. Kunci untuk mengungkap kebenaran plot tersebut ada pada pengusaha yang berutang kepada Ayung. Jika ternyata dia juga terlibat dalam upaya melenyapkan Ayung, akan terjawab misteri siapa di balik John Kei. Karena itu, Polda Metro Jaya saat ini sedang fokus mengejar pengusaha tersebut. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Toni Harmanto menambahkan, pihaknya sudah mengantongi identitas pengusaha yang bersangkutan. Namun, Toni menolak menyebutkan siapa pengusaha yang bersangkutan itu. “Tidak bisa kami ungkap sebelum ketemu orangnya,” katanya. Pengacara John Kei, Djamal Kedoeboen, menampik anggapan itu. Dia menegaskan bahwa kliennya tidak pernah bekerja sama dengan pengusaha yang berutang pada Ayung. Mereka bahkan tidak saling kenal. “Bagaimana bisa begitu, John Kei tidak kenal pengusaha itu. Yang tahu kan lima orang adik-adik itu (lima orang anak buah Kei yang jadi tersangka pembunuhan Ayung, red),” tegasnya. Djamal menegaskan, upaya untuk menghubungkan pengusaha tersebut dengan John Kei hanyalah akal-akalan. Sebab, mereka berdua tidak saling bersinggungan. “Itu semua tidak benar. Kasus itu murni karena adik-adik ada persoalan soal honor dengan Ayung,” tegasnya. Di bagian lain, Mabes Polri tetap akan memproses laporan istri John Kei, Yulianti, secara profesional. Seperti diketahui, sejumlah penyidik dilaporkan oleh Yulianti ke Divisi Propam Mabes Polri karena dianggap salah prosedur dalam menangkap bos jasa penagihan utang Angkatan Muda Kei (Amkei) itu. Mereka dituding menembak kaki John Kei, padahal dia sudah mengangkat tangan. “Tim dari Propam Mabes Polri bersama Propam Polda Metro Jaya akan mengecek di lapangan. Apakah benar seperti itu yang dilaporkan keluarga Jhon Kei. Kami tetap akan melihat pelaksaan penindakan hukumnya,” kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Saud Usman Nasution di Mabes Polri kemarin (22/2). (aga)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: