Pejabat Pajak Babak Belur
Dipukuli Suami Gara-gara Panggilan Sayang KUNINGAN– Seorang pejabat kantor perpajakan KPP Pratama Kuningan, LH (40), babak belur. Luka lebam menghiasi wajahnya akibat dipukul suami. Bahkan menurut pengakuannya, bagian tubuh lainnya pun mengalami luka serupa. Seperti tangan, bahu dan perutnya. Saat ditemui sejumlah wartawan di Mapolres Kuningan, kemarin, perempuan yang kesehariannya berkerudung itu mengaku baru saja dipukuli suaminya lantaran cemburu. ”Saya dipukuli sama suami saya. Mungkin karena cemburu dengan panggilan-panggilan ’sayang’ rekan-rekan sekantor saya. Itu kan biasa dengan rekan kerja. Saking dekatnya sehingga sering memanggil dengan sebutan ’sayang’,” tutur korban yang merupakan salah satu kasi di KPP Pratama Kuningan itu. LH mengaku aksi kekerasan yang dilakukan suaminya itu tidak hanya sekali, tapi sudah berulang kali. Jika muncul masalah keluarga, suaminya memukuli sejak pukul 01.00 pagi hingga pukul 05.00 subuh. Biasanya menunggu ketiga putranya tidur terlebih dulu. LH bersama suaminya telah membina biduk rumah tangga selama 16 tahun. Kini mereka memiliki tiga anak dan tinggal di Kelurahan Awirarangan. Lantaran bekerja di kantor perpajakan, porsi waktunya sebagian dihabiskan untuk menjalankan tugasnya. Termasuk ketika ada tugas keluar kota. Sedangkan suaminya bekerja di Jakarta. ”Sebenarnya saya ke sini (mapolres, red) bukan untuk melaporkan secara resmi. Karena saya juga masih sayang sama suami. Saya sekadar mengambil hasil visum,” ungkapnya. Aduan tidak resmi dari LH diterima oleh Unit Tipiter. Saat ditanya wartawan, Kanit Tipiter Satreskrim Polres Kuningan Aiptu Rasikin berbicara soal hukum. Dikatakan, secara hukum perbuatan yang menimpa LH bukan termasuk delik aduan. Sehingga pihaknya bisa menindaklanjutinya meskipun tanpa laporan resmi. Ancaman hukuman terhadap pelaku, kata dia, bisa belasan tahun. (ded)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: