Puluhan Hektare Sawah Terendam

Puluhan Hektare Sawah Terendam

Sungai Cikamangi Masih Menjadi Ancaman LIGUNG - Puluhan hektare sawah milik masyarakat Blok Cimuncang Desa Sukawera, Kecamatan Ligung, Senin (8/2) terendam akibat hujan yang terus menurus dalam sepekan ini. Salah seorang petani Otong Oja menyebutkan, peristiwa tersebut selalu terjadi setiap musim hujan. Hal itu sering membuat para petani resah, karena khawatir gagal panen. “Beberapa upaya seperti menyedot air yang berada di lahan pesawahan sudah dilakukan, namun intensitas hujan yang terus meningkat membuat lahan padi kembali terendam,” ungkapnya. Penyebab lahan terendam karena saluran drainase tidak berfungsi dengan baik, sehingga dirinya berharap pemerintahan desa bisa melakukan perbaikan. “Kalau tak segera dilakukan perbaikan kondisi ini akan selalu terjadi. Kami mengharapkan tindakan dari pemerintah,” jelasnya. Saat dikonfirmasi, Kepala Desa Sukawera, Darma menyebutkan sudah mengetahui kejadian tersebut. Saat pemerintahan desa tengah mengupayakan perbaikan saluran air secepatnya. “Kita sudah melakukan perbincangan mengenai genangan air itu, dan saat ini kami tengah usaha semoga hal itu dapat diwujudkan,” ujarnya. Dirinya mengimbau masyarakat mau melakukan kerja bakti di sekitar lingkungan, baik membersihkan saluran air maupun menanam tanaman. Selain itu membuang sampah pada tempatnya. “Banyak manfaat kalau bisa kita lakukan, salah satunya mencegah sungai dan selokan tersumbat,” ungkapnya. Jika di Desa Sukawera Kecamatan Ligung banjir merendam areal sawah, di Blok Cikamangi Desa Leuweunghapit Kecamatan Ligung banjir merendam pemukiman dan areal pesawahan Sabtu (6/2). Kepala Desa Leuweunghapit Arifin mengatakan, banjir yang merendam puluhan rumah itu disebabkan meluapnya Sungai Cikamangi akibat diguyur hujan lebat sejak Jumat (5/2) sore hingga Sabtu. Padahal senderan Sungai Cikamangi sudah diperbaiki dengan menambah tebing senderan hingga normalisasi oleh BBWS. “Tapi banjir masih melanda wilayah kami. Puluhan hektare sawah juga terendam air akibat luapan sungai tersebut. Kami heran musibah ini terus terjadi di wilayah kami,” kata Arifin. Menurutnya, curah hujan tinggi disinyalir menjadi penyebab debit air sungai meluap sampai ke pemukiman penduduk. Pihaknya berharap pemerintah maupun BBWS Cimanuk-Cisanggarung menormalisasi kondisi sungai sampai tuntas. Sehingga aliran air dari Cikamangi menuju Cimanuk lancar. “Mungkin akibat pintu bendungan di Desa Ampel Kecamatan Ligung kurang dibuka lebar membuat air meluap ke Blok Cikamangi. Kalau pintu airnya normal, banjir di Leuweunghapit bisa diatasi,” katanya. Sementara itu, PPL Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan Ligung, Memen Casman mengklaim jika musibah banjir Sabtu (6/2) kemarin khususnya yang merendam areal persawahan tidak berpengaruh terhadap tanaman padi. Pasalnya padi masih baru ditanam beberapa minggu serta kondisi air cepat surut. “Kalau padi sudah mulai berbuah terus terendam dengan waktu yang lama, ini yang akan menyebabkan puso atau gagal panen. Banjir kemarin diharapkan tidak memengaruhi terhadap tanaman padi,” tandasnya. (bae/ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: