Rumah di Sindangwangi Ambruk Terseret Abrasi

Rumah di Sindangwangi Ambruk Terseret Abrasi

Jarak Tersisa 1,5 Meter dari Sungai MAJALENGKA – Satu unit rumah di blok Ciburuy Desa Balagedog Kecamatan Sindangwangi roboh terseret abrasi sungai Ciburuy. Rumah yang ditinggali manula bernama Rokayah (65) tersebut mengalami abrasi sejak dua tahun terakhir, dan terbaru terjadi beberapa waktu lalu saat hujan deras melanda kawasan tersebut. Berdasarkan keterangan Kepala Desa Balagedog Didi Suhardi, robohnya rumah korban berawal sejak dua tahun lalu ketika aliran sungai Ciburuy meluap dan menyeret bagian sisi kiri rumah yang waktu itu berjarak 10 meter dari bibir sungai. Bahkan tiga kamar yang berada di sisi paling kiri rumah kini sudah ambruk dan tidak bisa ditempati lagi. Menurutnya, beberapa hari lalu terjadi abrasi susulan yang membuat tebing sungai kembali terkikis. Kini rumah Rokayah sudah tepat berada di atas tebing sungai. Bagian tembok terluar bahkan hanya menyisakan jaran 1,5 meter dari sungai Ciburuy, dan sewaktu-waktu bisa kembali terseret mengingat intensitas hujan masih tinggi. Saat ini korban masih tetap tinggal di rumah tersebut seorang diri, walaupun ancaman bencana abrasi susulan masih berpotensi terjadi. Korban meninggali rumahnya hanya di bagian sisi yang jauh dari tebing sungai. Selain merobohkan satu unit rumah, bencana abrasi di sungai Ciburuy juga mengancam puluhan rumah lain yang dekat dengan sepanjang aliran sungai tersebut. Kondisi tanah terus bergerak ketika aliran air di sungai tersebut sedang deras. Sejak rumah korban tergerus abrasi dua tahun lalu, pemdes sudah berupaya mengajukan bantuan kepada pemkab melalui sejumlah instansi terkait agar longsor tersebut tidak semakin meluas dengan membuat tanggul permanen. Sebab kemampuan pemerintah desa hanya sebatas membuat tanggul darurat dengan menyender kayu dan karung pasir, tapi tanggul darurat yang sudah dipasang kini sudah kembali terseret air. Sehingga abrasi di sungai Ciburuy saat ini semakin meluas dan memanjang. “Sudah kami usulkan perbaikan rumah korban, maupun pembuatan tanggul permanen di sungai Ciburuy ini kemana-mana, tapi sampai saat ini belum terealisasi. Kasihan warga di sini, baik itu yang rumahnya sudah rubuh maupun rumah warga lain yang terancam. Terutama yang lokasinya di sepanjang aliran sungai Ciburuy,” ujar Didi. Sementara itu, korban yang rumahnya ambruk beserta para tetangga yang rumahnya berada di dekat aliran sungai Ciburuy mengaku khawatir ketika terjadi hujan deras dan aliran sungai meluap. Karena tanah di tebing pinggir sungai terus terkikis oleh guyuran air hujan dan terseret oleh aliran air sungai. (azs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: