Atap SMPN 1 Asjap Ambruk, Kadisdik: Itu Kayunya Asal-asalan

Atap SMPN 1 Asjap Ambruk, Kadisdik: Itu Kayunya Asal-asalan

ASTANAJAPURA – Kualitas bangunan milik pemerintah terkenal dengan asal-asalan. Atap bangunan sejumlah  kelas SMPN 1 Astanajapura (Asjap) roboh, Sabtu (13/2) malam. Bangunan kelas yang dibangun pada tahun 2009 tersebut diduga asal-asalan sehingga mudah roboh. Wakil kepada SMPN 1 Asjap, Taufik Johari mengatakan atap kelas roboh saat hujan deras mengguyur, Sabtu (13/2) malam. Padahal pada siang hari, kelas tersebut sempat digunakan untuk acara pisah sambut kepala sekolah. “Oleh kepala sekolah dulu  sudah dikosongkan untuk antisipasi. Untungnya pas kejadian nggak ada anak. Untung jatuhnya setelah acara perpisahan kepala sekolah selesai,” ujar Taufik. Diakui Taufik, pihak sekolah sudah mengosongkan kelas tersebut sejak Juni 2015. Saat itu, pihak sekolah mendapati atap kelas yang menggembung. Pengajuan perbaikan sebenarnya sudah dilakukan. Hanya saja yang mendapatkan bantuan justru ruang kelas lain. “Tadinya kan yang mau diajukan, tapi malah yang dapat yang kelas depan. Katanya nantilah dapat lagi. Memang sudah difoto-foto sih,” ujar Taufik. Robohnya atap beberapa ruang kelas ini, maka proses KBM siswa pun terganggu. Siswa akhirnya menggunakan perpustakaan sebagai kelas. “Mau nggak mau, siswa kalau mau baca-baca saat istirahat sudah nggak bisa karena ruangannya dijadikan kelas,” lanjutnya. Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon H Asdullah Anwar mengatakan atap bangunan kelas yang ambruk tersebut dibangun pada tahun 2009. Ia pun heran karena bangunan kelas dengan mudahnya ambruk. “Masa baru beberapa tahun sudah rusak bahkan sekarang sudah ambruk? Itu pembangunan tidak karuan. Kayu yang digunakan juga kelihatan asal-asalan. Tadi siang saya sudah cek langsung,” ujar Asdullah. Asdullah belum bisa memastikan kapan kelas tersebut dibangun kembali. Dana Alokasi Khusus sebesar Rp15 miliar yang ada saat ini diperuntukan sekolah dasar saja. “Untuk SMP kita usulkan dananya ke Jakarta. Nanti akan menggunakan dana hibah. Saya belum bisa pastikan kapan akan dibangun kembali, namun kami inginnya tahun 2016 ini juga dibangun lagi,” ujar Asdullah. Pihak pun akan mengintruksikan Bidang Sarpras untuk mengurus segala keperluan pengajuan anggaran ke pemerintah pusat. “Saya sudah intruksikan Sarpras untuk urus ini secepatnya,” lanjut dia.(den)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: