Angka Kematian Ibu di Jabar Terburuk Se-Asia Tenggara
CIREBON - Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Jawa Barat menjadi daerah tertinggi se-Indonesia dan terbesar se-Asia Tenggara. Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, dr Edy Sugiarto kepada Radar, Kamis (18/2). Dia mengatakan, data terakhir pada 2014 terdapat sebanyak 3.979 kasus kematian ibu dan bayi, banyak terjadi di Jawa Barat. Meski demikian, Kota Cirebon mendapat predikat terbaik karena mampu menekan angka kematian ibu dan bayi baru lahir pada tahun 2015 lalu. Sedikitnya, hanya ada empat kasus kematian ibu dan bayi saat melahirkan. “Kendala masih ada kematian ibu dan bayi saat melahirkan karena akses transportasi dan penanganan kurang tepat saat pindah rumah sakit,” katanya. Edy menjelaskan, penyebab kematian ibu dan bayi di Kota Cirebon akibat pendarahan, eklampsia dan sepsis. Menurut dia, tingginya angka kematian ibu dan anak di Jawa Barat itu karena memang populasi masyarakat sangat tinggi, yakni jumlah penduduk di Jawa Barat mencapai 54,6 juta jiwa. Masalah utama dari kematian ibu dan anak saat melahirkan pun, bisa terjadi karena kultur masyarakat yang masih tabu saat pemeriksaan. “Kalau di Kota Cirebon, masalah seperti itu masih terjadi di Argasunya. Bukan karena pelayanan dari pihak puskesmas setempat atau rumah sakit, tetapi kultur masyarakat yang masih tabu,” ucapnya. Ditambahkannya, penanganan dan pencegahan yang dilakukan di Kota Cirebon sudah cukup baik karena dokter-dokter spesialis kandungan terjun langsung di masyarakat. Saat ini, Kota Cirebon berupaya memutus mata rantai angka kematian ibu dan bayi yang masih menjadi perhatian nasional dan dunia. Saat ini, di Kota Cirebon sudah mencanangkan kampung siaga yang berpusat di puskesmas-puskesmas. Melalui program Rumah Sakit Berbasis Masyarakat yang sudah berjalan selama kurun waktu 10 tahun terakhir, para dokter spesialis kandungan dan anak disiapkan untuk membina ibu-ibu hamil. “Selama 10 tahun ini program RSBM terus berjalan, dan di Kota Cirebon adalah daerah terbaik sewilayah III Cirebon dalam penanganan pencegahan kematian ibu dan bayi baru lahir. Data nasional di Kota Cirebon hanya ada empat kasus saja di tahun 2015,” paparnya. (sam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: