Ribuan Guru Berebut Sertifikasi
MAJALENGKA – 1.639 guru dari tingkatan taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas berebut tiket sertifikasi melalui proses Uji Kompetensi Awal (UKA) yang mulai diterapkan tahun ini. “Bisa dibilang proses ini butuh konsentrasi penuh. Karena harus menyelesaikan 100 soal pilihan ganda di lembar jawab komputer (LJK), dengan waktu ujian yang hanya 2 jam ata 120 menit. Namun, kami optimis semua peserta bisa masuk dalam kuota yang dianggarkan pemerintah pusat,” ujar Kepala Dinas Pendidikan, Drs H Sanwasi MM. Dijelaskan, selain proses pelaksanan ujian yang ketat, tahapan-tahapan pelaksanaan UKA ini, juga menjalani mekanisme yang tak cukup rumit. Mulai dari penyusunan soal, pengiriman soal yang dilakukan pengawalan pihak kepolisian dan bersegel, serta pelaksanaan ujianya yang mirip dengan UN (Ujian Nasional) karena mesti mengisi LJK dengan pensil 2B. Dari total peserta UKA se-Indonesia, 35 ribu peserta dipastikan tidak lulus dan mesti mengulang di tahun berikutnya. “Tahun ini kuota anggaran guru penerima sertifikasi, hanya diperuntukn bagi 250 ribu guru,” katanya. Pantauan Radar, dalam UKA tersebut, hanya satu peserta yang absen karena sakit. Bahkan, seorang guru sekolah luar biasa penyandang tuna netra, juga tak ingin ketinggalan dengan tetap menjalankan tahapan UKA ini, meski pengerjaanya mesti dibantu oleh pengawas khusus yang membacakan soal dan menghitamkan jawaban pilihanya di lembar LJK. Disebutkan Sanwasi, untuk Kabupaten Majalengka, calon guru bersertifikasi profesi yang akan menjadi peserta UKA kai ini terdiri dari 161 guru TK, 1.113 guru SD, 274 guru SMP, 59 guru SMA, 6 guru SMK, dan 26 guru SLB. “Para peserta ini, merupakan calon sertifikasi yang telah dinyatakan luus pada proses pemberkasan beberapa waktu lalu,” terangnya. Para peserta tersebut, lanjut Sanwasi, ditempatkan di 82 ruang ujian yang masing-masing diisi kurang lebih 20 peserta. Lokasi ujian berada di SMAN 1 Majalengka (25 ruang), SMPN 3 Majalengka (25 ruang), SMPN 4 Majalengka (16 ruang), dan SMA PGRI Majalengka (16 ruang). Setelah ujian, soal-soal yang disusun dan jawabannya dikoreksi oleh tim Konsorsium Sertifikasi Guru (KSG) tersebut, langsung dimusnahkan oleh panitia penyelenggara guna mengantisipasi penggandaan soal. Sedangkan LJK langsung dikirim ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. (azs)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: