Hati-hati, Jalan Cipadung Sedang Diperbaiki

Hati-hati, Jalan Cipadung Sedang Diperbaiki

CIKIJING – Jalan di Dusun Cipadung Desa Sindangpanji Kecamatan Cikijing yang Minggu 14 Februari lalu terseret longsor, kini tengah diperbaiki Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Barat. Sepekan ini para petugas memasang beronjong dan urugan tanah di lokasi jalan longsor. Camat Cikijing H Rahmat Suhendar menyebutkan, sekitar bibir jalan yang telah longsor juga dipasang tanggul untuk menahan genangan air hujan. Menurutnya perbaikan jalan tersebut bukan pekerjaan mudah, dan memburuhkan waktu yang cukup panjang. Mengingat lebar jalan yang terseret longsor mencapai 30 meter dengan kedalaman 50 meter. “Proses perbaikan jalan tersebut harus benar-benar optimal. Sehingga nantinya bisa memberi kenyamanan dan keselamatan bagi para pengguna jalan yang akan melintasinya. Menurut informasi yang kami terima, diperkirakan perbaikan jalan longsor itu membutuhkan waktu hingga 4 bulan,” ujarnya. Walaupun nantinya jalan tersebut berhasil diperbaiki, para pengguna jalan yang akan melintasi jalan tersebut diimbau untuk tetap hati-hati. Sebab tidak menutup kemungkinan akan terjadi longsor susulan atau longsor di titik lainnya. Menurut camat sebaiknya dicarikan solusi lain seperti membuka jalan baru yang medan jalannya tidak labil. Selama jalur ditutup, banyak pengguna jalan yang memilih menggunakan jalur lingkar Desa Cidulang menuju Desa Parung Kecamatan Darma. Namun kondisi jalan alternatif tersebut turun naik, sempit, dan termasuk daerah rawan longsor. “Bila jalur alternatif tersebut terus-terusan dilalui kendaraan dari berbagai arah apalagi angkutan truk, kami khawatir cepat rusak dan kemungkinan longsor juga jadi ancaman, pungkasnya. Sementara itu, tebing gandu di Desa Ujungberung Kecamatan Sindangwangi terancam longsor. Saat ini, sudah sering terjadi longsor kecil yang mengeruk dinding tebing. Terakhir, serumpun pohon bambu yang berada tepat di sisi jalan raya Rajagaluh-Sindangwangi beberapa hari lalu tumbang. Saat terjadi longsor, beberapa dahan bambu sempat melintang di jalan raya. Beruntung tidak ada kendaraan yang lewat, sehingga tidak ada yang tertimpa dahan bambu tersebut. Kepala Desa Ujungberung Tari Kusnadi menjelaskan di desanya terdapat sejumlah tebing di pinggir jalan yang terancam longsor, terutama saat dan setelah diguyur hujan deras. Longsor juga bisa mengancam pengendara yang melintas. Hal itu karena masih ada sejumlah tebing yang belum dilengkapi fasilitas tembok penahan tebing (TPT). Tebing-tebing itu hanya mengandalkan pengikat tanah dari akar pohon besar di atasnya. “Daerah kami memang tergolong dataran sedang, banyak tebing di pingir jalan raya yang belum dilengkapi TPT sehingga rawan ketika diguyur hujan terus menerus. Untungnya masih terdapat banyak pohon besar di atasnya, yang akarnya masih mampu mengikat tanah agar tidak cepat terkikis,” kata dia. Pasca peristiwa longsor tebing di pinggir jalan tersebut, pihak desa dibantu petugas pemeliharaa jalan mulai merapikan sisa-sisa tanaman rumpun bambu yang terkena longsor, agar material pepohonan dan tanah tidak mengancam pengendara yang melintas. Para pengguna jalan berharap agar sejumlah tebing rawan longsor di pinggir jalan raya dipasangi TPT, agar kondisi tebing semakin kokoh dan meminimalisasi potensi longsor. “Di jalan raya Sindangwangi-Rajagaluh memang masih terdapat beberapa tebing di pinggir jalan yang belum dilengkapi TPT,” ujar Nurfadil, pengguna jalan. (har/azs)     P

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: