Kinerjanya Makin Oke, PDAM Kuningan Dilirik Bank Dunia

Kinerjanya Makin Oke, PDAM Kuningan Dilirik Bank Dunia

KUNINGAN – Atas melesatnya kinerjanya PDAM Tirta Kamuning selama ini, perusahaan daerah tersebut dilirik oleh Bank Dunia/World Bank. Kemarin (3/3), BUMD yang dipimpin Deni Erlanda SE MSi itu mendapat kunjungan dari tim World Bank beserta satuan kerja (satker) Ciptakarya Jabar dan konsultannya. Kedatangan empat personil tim ini untuk menawarkan sebuah program bernama Nuwas (National Urban Water Supply). Tujuan dari program tersebut guna meningkatkan akses pelayanan air minum di wilayah perkotaan Indonesia. Bentuknya kelak bisa berupa hibah maupun pinjaman. “Terus terang kami juga tidak menyangka kok PDAM Kuningan bisa dilirik oleh Bank Dunia. Bahkan untuk skup Jabar, hanya tiga PDAM saja yang hendak mendapatkan kepercayaan, di mana salah satunya PDAM Kuningan,” ujar Direktur PDAM Tirta Kamuning Kuningan, Deni Erlanda SE MSi. Selain Kuningan, lanjut Deni, dua PDAM lain di Jabar yang disurvei World Bank yakni PDAM Kota Cirebon dan Kota Bogor. Dasarnya adalah kinerja, sehingga ketiga PDAM ini direkomendasi oleh BPSPAM (Badan Pengawas Sistem Pengelolaan Air Minum) pusat. Yang membuat Deni tercengang, dari sisi kinerja PDAM Kuningan berhasil menempati ranking kedua setelah Kota Cirebon. “Bank Dunia hanya menyurvei tiga PDAM saja di Jabar. Sedangkan untuk skup nasional, itu terdapat 40 PDAM. Ke depan, akan ditindaklanjuti hingga sekitar 200 PDAM se-Indonesia,” ucapnya. Seperti diterangkan Deni, tujuan Program Nuwas yang dibawa World Bank untuk meningkatkan akses pelayanan air minum di wilayah perkotaan Indonesia. Tujuan tersebut dijabarkan pada tiga pencapaian. Di antaranya meningkatkan akses terhadap pelayanan air minum perpipaan. Kemudian meningkatkan kinerja PDAM serta mendukung investasi tepat sasaran dan efektif. “Jenis dukungannya antara lain investasi APBN Ciptakarya. Lalu, hibah insentif dan hibah berbasis hasil. Ending-nya nanti setelah berjalan yaitu penambahan sambungan langsung air minum perpipaan sebanyak 1,2 juta SR (sambungan rumah) se-Indonesia dalam periode lima tahun,” jelasnya. Disinggung soal penilaian kinerja yang dijadikan dasar bagi World Bank, Deni merendah dalam menyikapi. Semenjak tampuk pimpinan dipegang oleh dirinya, masyarakat dan lembaga terkait yang menurutnya berhak untuk memberikan penilaian. Namun kepercayaan Bank Dunia tersebut, membuat dia bangga lantaran merupakan prestasi sekaligus prestise bagi Kabupaten Kuningan. Sementara itu, PDAM Kuningan dalam beberapa tahun terakhir selalu menyumbangkan PAD ke kas daerah dalam nominal cukup besar. Kontribusi seperti itu baru terjadi pada saat Deni Erlanda memimpin. Bahkan di awal 2016 ini, dia sudah berhasil melunasi utang-utang lama warisan era sebelumnya. “Betul, alhamdulillah utang ADB sebesar Rp11 miliar, warisan tahun ‘90-an silam sudah kami selesaikan. Tahun pertama kami cicil Rp50 juta per bulan. Kemudian pada tahun kedua kami cicil Rp100 juta per bulan. Hingga akhirnya diputihkan sehingga dianggap lunas. Kalau saja nggak lunas-lunas, maka jelas akan selalu menjadi beban pemda,” terangnya. (ded)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: