Pasar Batik Trusmi Masih Sepi Pengunjung

Pasar Batik Trusmi Masih Sepi Pengunjung

WERU- Pasar Batik Trusmi masih belum menjadi tujuan wisata. Kenaikan pengunjung memang ada saat akhir pekan, namun tidak terlalu signifikan. Kepala Pasar Batik Trusmi, Didi Sunedi mengatakan kenaikan pengunjung terjadi saat libur panjang dan weekend. \"Pasar batik berbeda dengan pasar sembako yang setiap hari ramai. Kita hanya ramai saat ada pengunjung dan wisatawan dari luar daerah,\" jelasnya. Saat ini Pasar Batik Trusmi hanya mengandalkan market dari wisatawan. Namun karena fasilitas masih belum lengkap, para wisatawan masih belum sepenuhnya berkunjung ke tempat tersebut. Pasar Batik Trusmi masih kalah pamor dengan kawasan grosir batik trusmi. Untuk itu, kata Didi, tahun ini akan diupayakan pembangunan masjid dan kawasan kuliner di belakang Pasar Batik Trusmi. Setidaknya fasilitas itu bisa membawa angin segar bagi para pedagang karena mampu meningkatkan jumlah pengunjung. \"Saya yakin kalau sudah ada masjid dan kuliner bisa lebih ramai. Di sini parkir masih luas, sehingga bisa mengurangi kemacetan di Tengahtani,\" jelasnya. Selain itu, untuk memudahkan pembayaran, pihaknya akan melengkapi Pasar Batik Trusmi dengan fasilitas ATM centre. Hal ini karena para wisatawan yang datang dari luar daerah biasanya tidak membawa uang dalam bentuk cash atau tunai. Saat ini ada sekitar 112 kios dan 42 toko yang sudah terisi oleh para perajin batik di Pasar Batik Trusmi. Mereka merupakan perajin batik dari Trusmi dan Ciwaringin. Pihaknya berharap dengan fasilitas yang lengkap, bisa mendongkrak pengunjung dan wisatawan bertandang ke pasar batik. \"Kita juga akan menggelar festival pameran UKM di sini, tanggal 19 hingga 21 Maret,\" jelasnya. Sementara, pedagang Pasar Batik Trusmi, Yudi  mengatakan keberadaan Tol Cipali berdampak pada meningkatnya jumlah wisatawan ke Cirebon. Hal itu juga dirasakan dengan adanya peningkatan pengujung ke Pasar Batik Trusmi. \"Ya kadang-kadang kalau weekend itu ramai. Lalau Senin sampai Jumat masih sepi,\" katanya. Selama ini, kata dia, wisatawan masih mengenal Batik Trusmi di Pusat Grosir Batik Trusmi. Sehingga berdampak terhadap pengunjung ke Pasar Batik Trusmi. Selain itu, bus pariwisata juga lebih memilih berkunjung ke Pusat Grosir Batik Trusmi dari pada ke Pasar Batik Trusmi. Maka dari itu, Yudi berharap agar ada koordinasi antara pemerintah dan jasa pariwisata untuk memasukan Pasar Batik Trusmi ke dalam rute pariwisata di Kabupaten Cirebon. (jml)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: