Natasha Charisma Audia, Awalnya Coba-coba, Langsung Jatuh Cinta

Natasha Charisma Audia, Awalnya Coba-coba, Langsung Jatuh Cinta

Tekad Jadi Pembalap, Tasha Incar Trofi Walikota Banjar Cup CIREBON - Natasha Charisma Audia menggeluti profesi yang tak biasa sejak setahun lalu. Gadis kelahiran Cirebon 12 Juli 1996 itu telah membulatkan tekad untuk menjadi seorang pembalap. Tasha, sapaan akrabnya, langsung jatuh hati pada dunia balap motor sejak menjajalnya pertama kali pada Januari 2015. Di dunia balap motor nasional, kehadiran pembalap wanita di sirkuit memang sudah dianggap umum. Tapi untuk Kota Cirebon, ditengah minimnya prestasi pembalap putra, kehadiran seorang pembalap putri yang tengah berupaya menancapkan eksistensinya, menjadi secercah harapan. Memang belum ada prestasi mentereng yang berhasil ditorehkan Natasha. Bahkan, pembalap Hun’s Speed Manual Tech Racing Team itu baru sekali mengikuti kejuaraan. Natasha menjajal kemampuannya untuk kali pertama di Final Series IMIK Road Race Bupati Cup 2015 yang berlangsung di Sirkuit Lingkar Cijoho, Kabupaten Kuningan, Desember tahun lalu. Di even perdananya, Tasha gagal mencapai finis setelah terjatuh di lap kedua. Kegagalan itu menjadi pengalaman sekaligus pelajaran berharga baginya. “Waktu itu, saya berada di posisi kedua. Saya sedang menjaga jarak dengan pembalap yang ada di depan tiba-tiba ditabrak dari belakang,” kenangnya. Terjatuh pada balapan perdananya, Tasha tidak kapok. Kini, bungsu dari dua bersaudara itu tengah mengincar trofi di Matic Race Pemula Series Walikota Banjar Cup yang akan digelar di Sirkuit Sport Center Kota Banjar, 19-20 Maret mendatang. “Persiapan terus dilakukan. Seminggu empat hari saya latihan. Mudah-mudahan hasilnya maksimal,” katanya. Nelly Rahdiana, tak pernah membayangkan putrinya akan menjadi seorang pembalap. Olahraga balap motor memang selalu dikaitkan dengan maskulinitas. Karena itu, Nelly sempat melarang saat Natasha mulai terjun ke dunia balap motor. “Anaknya memang keras. Kalau dilarang terus nanti dia tetap latihan diam-diam. Makanya, saya dan suami akhirnya mendukung penuh keinginan Tasha. Lagipula potensinya memang ada,” ujarnya. Sejak kecil Tasha memang dekat dengan aktifitas olahraga. Sejak Sekolah Dasar (SD), dia sudah berlatih renang dan bulu tangkis. Saat di SMA, dia baru mengenal balap motor. Mahasiswi semester empat fakultas teknik di sebuah perguruan tinggi di Kota Cirebon tak pernah ketinggalan nonton aksi idolanya, Valentino Rossi, dari layar kaca. “Saya pikir, balapan itu menantang. Sejak pertama kali mencoba langsung ketagihan. Saya langsung kepikiran jadi pembalap wanita. Di Cirebon kan juga belum ada,” Cetus Tasha. (ttr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: