Setelah Tm, Ada Pil Rombongan

Setelah Tm, Ada Pil Rombongan

Efek Samping Wajah Bengkak, Bisa Sembuhkan Beragam Penyakit \"grfs-pilromb\"PATROL – Penyalahgunaan obat-obat kesehatan di tengah masyarakat Kabupaten Indramayu sudah sangat mengkhawatirkan. Tidak hanya dikalangan remaja, tapi juga para orang tua bahkan sampai manusia lanjut usia (manula). Ironisnya, penyalahgunaan obat-obatan medis ini dilakukan secara sadar, masif dan menimbulkan efek ketergantungan. Mereka yakin, bila sakit tak perlu berobat ke dokter. Cukup membeli pil rombongan seharga Rp2 ribu. Khasiat pil rombongan mendadak menggegerkan warga khususnya di pelosok perdesaan. Sesuai namanya, obat ini terdiri dari berbagai jenis dalam setiap bungkusnya. “Disebut pil rombongan karena mampu menyembuhkan beragam penyakit,” ucap warga Desa/Kecamatan Patrol, Aisah (57), Rabu (9/3). Biasanya satu bungkus berisi 6-8 tablet berbagai ukuran dan warna. Mulai dari yang warna kuning, putih, hijau, biru sampai yang merah dengan khasiat yang berbeda-beda serta dipercaya meningkatkan daya tahan tubuh. Pil rombongan dijual bebas di pasaran. Umumnya dijualbelikan dalam bentuk kemasan sederhana di warung-warung kecil sampai ada yang dijajakan keliling ke rumah-rumah penduduk. Sasarannya pekerja berat semisal buruh tani, tukang becak, pedagang keliling, pekerja bangunan, nelayan, supir sampai manula yang gampang merasa letih karena faktor usia. “Kalau habis minum pil rombongan ini semua penyakit hilang. Badan rasanya enak, bikin ketagihan,” tambah Aisah. Nenek lima orang cucu ini mengaku rutin mengkonsumsi pil rombongan sejak lima tahun lalu. Awalnya untuk mengobati rasa capek setelah lelah pulang dari sawah maupun bepergian jauh. Belakangan, obat yang dibeli di warung kecil langganannya ini diketahui manjur untuk menghilangkan penyakit reumatik, encok, pegal linu, asam urat dan sakit pinggang. “Pernah ganti obat-obatan herbal, tapi harganya mahal banget. Jadi kembali pilih pil rombongan,” sambung dia. Meski kecanduan, dia tidak merasakan efek samping parah dari mengkonsumi obat golongan keras itu. “Paling wajah kelihatan pada bengkak saja. Kalau sudah begitu di-stop dulu,” tuturnya. Warga lainnya, Wandi menuturkan, obat seharga Rp2 ribu/bungkus itu juga kerap dikonsumsinya secara rutin untuk mengobati penyakit reumatik yang dideritanya sejak lama. Tapi dia mengaku tidak mengetahui paket obat rombongan tersebut terdiri dari jenis apa saja dan fungsinya untuk mengobati penyakit apa. “Yang saya tahu, obat rombongan ini untuk segala penyakit, terutama untuk menjaga stamina tubuh,” katanya. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: