Hati-hati, Ketumbar dengan Pemutih Pakaian Beredar di Cirebon

Hati-hati, Ketumbar dengan Pemutih Pakaian Beredar di Cirebon

CIREBON – Cirebon tidak hanya menjadi tempat beredar merica dan ketumbar palsu yang diproduksi oleh pabriknya di Desa Setupatok, Kecamatan Mundu, Kab Cirebon. Wilayah Cirebon juga disuplay ketumbar dan lada berbahaya dari pabriknya di Tangerang. Sub Direktorat Industri dan Perdagangan pada Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya mengatakan ada  pembuatan ketumbar dan lada berbahaya di kawasan Pergudangan Kosambi Permai, Kosambi, Kabupaten Tangerang. Kepala Subdit Indag Ditreskrimsus Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Agung Marliy menuturkan, produksi ketumbar dan lada di kawasan itu diduga menggunakan pemutih pakaian. Agung menuding sebuah pabrik berinisial MMJ harus bertanggung jawab atas pembuatan bahan makanan berbahaya tersebut. \"Tindakan pencampuran tersebut sangat membahayakan kesehatan dan keselamatan manusia,\" ujar di Jakarta, Kamis (10/3). Menurut Agung,  penyidik telah menetapkan pemilik pabrik MMJ yang berinisial E menjadi tersangka. Dari pabrik itu polisi menyita empat ton ketumbar dan tiga ton lada yang mengandung pemutih pakaian serta puluhan jeriken berisi zat pemutih. Lebih dari delapan ton lada yang belum dicampur pemutih juga dibawa kepolisian. Menurut penelusuran penyidik, pemutihan terhadap ketumbar dan lada dilakukan dengan cara berbeda. Untuk lada, kata Agung, setiap 500 kilogram lada dicampur delapan ons sodium bicarbonate dan 20 kilogram hidrogen peroksida. \"Seluruh zat tersebut oleh tersangka diaduk sampai merata, kemudian didiamkan selama dua hari. Lalu dikemas dalam karung ukuran 25 kilogram,\" ujar Agung. Sementara itu, untuk ketumbar, tersangka hanya menggunakan hidrogen peroksida sebanyak 20 kilogram untuk 250 kilogram ketumbar. Setelahnya, ketumbar yang sudah dicampur zat pemutih didiamkan selama dua hari dan kemudian dikemas juga ke dalam karung berukuran 25 kilogram. Menurut  Agung,  selanjutnya ketumbar dan lada yang mengandung zat kimia yang berbahaya bagi tubuh manusia itu dikirim ke sejumlah daerah, antara lain Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, Cirebon serta beberapa kota di Jawa Tengah, Banten, dan Lampung. Harga setiap bumbu dapur yang telah bercampur zat pemutih pakaian itu dijual dengan harga yang bervariatif. Lada yang berlabel super dijual Rp110 ribu per kilogram dan yang dikategorikan kualitas dua dijual Rp105 ribu per kilogram.(red)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: