Pacar Lebih Muda, Diputusin Malah Menganiaya

Pacar Lebih Muda, Diputusin Malah Menganiaya

CIREBON – Kalau cemburu dan sakit hati sudah bicara, yang tadinya cinta pun bisa berubah drastis. Jadi benci, bisa nekat, gelap mata, sadis dan bisa berakhir tragis. Seperti kasus yang terjadi di Desa Jadimulya Kecamatan Gunung Jati belum lama ini, seorang remaja perempuan FR (18) dianiaya oleh remaja yang notabene adalah pacarnya sendiri, FA (16) yang saat ini masih berstatus pelajar kelas 1 SMA swasta di Kota Cirebon. Motifnya  adalah karena FA sakit hati diputus cintanya secara sepihak oleh FR. Alasan FR sebenarnya biasa, ia ingin membahagiakan orang tua dan rencananya akan berangkat bekerja ke Bandung. Ia pun terpaksa memutuskan FA karena ingin fokus bekerja dan meminta FA untuk fokus belajar. Rupanya permintaan FR yang lebih tua dua tahun dari FA tersebut ditanggapi berbeda oleh pelaku. Pada Minggu (13/3) lalu, pelaku datang ke rumah FR dan menyekapnya di salah satu ruangan di kamar tersebut saat seluruh penghuni rumah tengah tidak berada di rumah. Kesempatan tersebut tidak disia-siakan oleh pelaku, ia kemudian menghajar FR dengan membabi buta. Rambut korban yang tadinya panjang sepinggang dipotong oleh korban. Bahkan pelaku berniat menusuk perut korban dengan gunting namun berhasil ditangkis oleh korban dan gunting tersebut hanya mengenai bagian kakinya saja. Tidak berhenti di situ, ujung jari kaki korban pun ditusuk-tusuk menggunakan jarum pentul oleh pelaku hingga membuat korban kini kesulitan untuk berjalan karena rasa sakit yang teramat sangat. Teriakan korban ternyata bukan tidak didengar tetangganya, warga sekitar awalnya mengira korban tengah bercanda karena selama penganiayaan mulut korban kerap dibekap dan ketika punya kesempatan berteriak korban hanya berteriak memanggil orang tuanya. Menurut kerabat korban,Yani yang mengantarkan korban melapor ke Mapolsek Gunung Jati Rabu (16/3) kemarin mengatakan bahwa korban bisa selamat setelah ada warga yang mengecek kondisi korban karena terus berteriak, melihat kedatangan warga, pelaku pun kabur dan berhasil lolos. “Sudah kita cari ke sekolahnya tapi gak ada, sudah kabur. Kita minta kasus ini diproses, pelaku sudah kelewatan, padahal kalau main ke rumah kita perlakukan baik,” ujarnya. Menurut Yani, pihaknya tidak menyangka pelaku akan bertindak nekat, karena yang ia tahu, pelaku ini cenderung termasuk orang yang pendiam dan tidak ada yang aneh dari sikapnya selama ini. Sebenarnya pihaknya ingin melaporkan kasus tersebut ke pihak kepolisian sesaat setelah kejadian, hanya saat itu FR masih belum pulih dan menunggu kondisi kesehatan FR pulih terlebih dahulu. “Kayaknya sudah direncanakan. Soalnya pas kejadian biasanya bawa motor, saat itu tidak. Setelah diselidiki ternyata di rumahnya sering ngelawan sama orang tua,” imbuhnya. (dri)      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: