Sudah Ada Bank Sampah, Ayo Ikut Menabung
Imej masyarakat terhadap sampah masih negatif. Padahal apabila dikelola dengan baik, sampah bisa bernilai ekonomis. Salah satunya dengan memberdayakan bank sampah. Di Jawa Timur sampah sudah dikonversikan menjadi alat pembayar tagihan pulsa, PDAM hingga TV Berlangganan. Bagaimana di Kabupaten Cirebon? Laporan: JAMAL SUTEJA, Sumber SESUAI dengan namanya, bank sampah, pengelolaannya seperti bank. Ada nasabah dan buku tabungan yang disediakan. Bedanya, bank yang satu ini bukan menyimpan uang dari masyarakat. Tetapi menyimpan sampah. Sampah itu yang nantinya akan menghasilkan uang dengan cara dijual kembali. \"Bank sampah ini kita fokus mengelola sampah non organik. Layaknya bank, kita punya nasabah yang harus menabung sampah yang sudah terpilah,\" ucap Direktur Bank Sampah Sumber Sehati, Yayan Hendriyan. Bank sampah ini menjadi alat untuk mengampanyekan pengelolaan sampah yang benar pada masyarakat. Selain juga bisa mendapatkan keuntungan dengan menyimpan sampah di Bank Sampah. \"Dari pada dibuang ke TPS, lebih menguntungkan disimpan di Bank Sampah,\" jelasnya. Produksi sampah domestik dan rumah tangga saat ini cukup besar. Hal ini yang mendasari Yayan, untuk mendirikan Bank Sampah. Pria yang juga PNS di Dinas Pendidikan ini sudah mendirikan Bank Sampah sejak dua tahun silam. Hasilnya lumayan, dalam sebulan bisa mengumpulkan sampah dua ton. \"Omzetnya masih kecil, Rp4-5juta per bulan dari sekitar 50 an nasabah,\" jelasnya. Nasabahnya, dari berbagai macam lapisan masyarakat. Ada yang dari sampah perumahan, dinas, rumah makan dan lainnya. Bank Sampah Sumber Sehati sendiri berlokasi di Perumahan Griya Panyawangan Sumber. \"Lumayan dari omzet yang terkumpul cukup untuk menghidupi karyawan. Kalau dari sisi keuntungan masih belum. Saya tergerak untuk membuat bank sampah karena peduli saja, dan ingin menyebarkan bank sampah ini ke daerah-daerah lain,\" jelasnya. Dia berharap, dengan adanya bank sampah, pola pikir masyarakat dalam mengelola sampah bisa berubah. Masyarakat nantinya bisa memilah sendiri sampah yang bernilai ekonomis dan sampah yang harus dibuang. Sehingga bisa mengurangi volume sampah yang berada di TPS ataupun TPA. \"Kalau sudah seperti itu, sampah rumah tangga nantinya bisa terselesaikan di tingkat masyarakat,\" kata Yayan. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: