AS Roma vs Inter Milan, Berharap pada Striker Pinjaman

AS Roma vs Inter Milan, Berharap pada Striker Pinjaman

\"Serie_A_Logo-001\"ROMA - Hidup itu tidak adil. Mungkin, seperti inilah yang dirasakan seluruh penggawa Inter Milan kala menatap giornata ke-30 dengan bertandang ke markas AS Roma, Olimpico, dini hari nanti. Betapa tidak. Ketika skuad besutan Roberto Mancini itu mulai menemukan kembali performa positif dengan menang tiga laga di semua ajang, mereka harus kehilangan tiga pilar penting yang semuanya berada di lini depan. Apalagi, Inter dituntut untuk menang jika ingin terus menghidupkan peluang bisa finis ke posisi tiga, sekaligus berkompetisi di Liga Champions musim depan. Saat ini, Roma yang berada di posisi ketiga berselisih lima poin dari Inter yang ada di rangking lima. ”Jika kami sampai kalah, maka jarak bakal menjadi menjadi delapan poin,” kata Direktur Olahraga Inter, Piero Ausilio, kepada Inter Channel. ”Dengan sisa delapan laga, kami bakal sulit untuk mengejar. Karena itu, laga ini sangatlah krusial,” tutur Ausilio kembali. Kapten sekaligus topscorer Inter, Mauro Icardi, harus menepi akibat menderita cedera lutut saat menang 2-1 dari Bologna (12/3). Meski La Gazzetta dello Sport melaporkan bahwa Icardi berusaha keras untuk pulih pada laga kontra Roma, sangat kecil kemungkinan dia bisa merumput tepat waktu. Cederanya Icardi itu menyusul Stevan Jovetic yang absen sejak 1 Maret lalu karena bermasalah dengan otot kakinya. Adapun Rodrigo Palacio menepi akibat akumulasi kartu kuning. Kehilangan tiga striker secara bersamaan itu mau tak mau membuat allenatore Inter, Roberto Mancini, harus menggantungkan harapan kepada pilar pinjaman Sampdoria, Eder. Keputusan itu menimbulkan keraguan. Pasalnya, sejak bergabung dengan Nerazzurri, julukan Inter, di bursa transfer musim dingin kemarin, Eder belum mencetak satu gol pun dalam delapan pertandingan terakhir. Kondisi itu begitu bertolak belakang ketika bomber 29 tahun tersebut mampu menceploskan 13 gol dengan Sampdoria. Keraguan akan performa Eder bisa berbahaya. Sebab, tuan rumah sedang berada dalam bulan madu tren performa yang melonjak dengan kemenangan beruntun dalam delapan laga Serie A. Daniele De Rossi dkk menyarangkan 24 gol dan hanya kebobolan enam gol. Kemudian, dari sisi sejarah, Inter belum pernah menang di Olimpico sejak 19 Oktober 2008. Selama enam kali bertemu di Olimpico itu, Inter hanya bisa meraup dua kali hasil imbang. Sementara empat sisanya berakhir dengan kekalahan. Namun, Mancini mengatakan, dia masih yakin bahwa Eder akan menjadi pembeda pada dinihari nanti. ”Aku tidak mengerti mengapa orang-orang masih mengkritiknya. Padahal, dia bermain baik,” kata Mancini tadi malam (18/3) seperti dilansir Football Italia. ”Dia memang belum mencetak gol. Namun itulah sepak bola,” jelasnya. Eder sendiri mengaku begitu berambisi untuk mencatatkan namanya di papan skor Olimpico. Dia memiliki modal bagus dengan mencetak satu dari dua gol kemenangan Sampdoria ketika membungkam Roma 2-1 di Stadion Luigi Ferraris, 23 September tahun lalu. ”Aku terus mengasah diriku agar bisa kembali mencetak gol. Sebab, hanya itulah yang penting bagi striker, dan aku tentu gembira jika melakukannya di kandang Roma,” tukasnya kepada Il Corriere dello Sport. Yang tinggal dibutuhkan Inter, lanjut Mancini, adalah konsistensi permainan selama 90 menit. Sebab, dua kekalahan terakhir melawan klub besar, masing-masing 0-2 dari Juventus (28/2), serta 1-2 oleh Fiorentina (14/2) diakibatkan bersarangnya gol lawan di menit terakhir. Pun demikian dengan laga terakhir melawan Bologna. Karena meski menang, pertahanan La Beneamata, sebutan lain Inter, masin menuai kritik dengan gol yang dicetak oleh Franco Brienza di menit 90. ”Itulah penyesalan terbesarku. Kami tak bermain baik di babak kedua,” keluh eks manajer Manchester City tersebut. ”Karena itu, kami harus menang supaya persaingan peringkat tiga terus terbuka sampai akhir musim,” paparnya. Terpisah, allenatore Il Lupi, julukan Roma, Luciano Spalletti, hanya kehilangan bek Norbert Gyomber yang absen selama hampir dua bulan karena cedera jari kaki. Lini depan tidak mengalami kendala apapun sehingga Spalletti bisa menurunkan kekuatan penuh dengan bertumpu kepada Mohamed Salah, Stephan El Sharaawy, dan Diego Perotti yang sudah menjaringkan 18 gol di Serie A hingga saat ini. Spalletti pun berharap bisa terus melanjutkan tuah Olimpico ketika menjamu Inter nantinya. Sebab, hanya kemenangan itu yang bisa terus memantapkan posisi mereka di nomor tiga, sekaligus menghindari kejaran Fiorentina yang juga berselisih lima poin dari mereka. ”Kami sudah bagus sejauh ini. Namun, aku selalu percaya masih ada ruang bagi tim untuk semakin berkembang,” kata Spalletti seperti dilansir Four Four Two. ”Itulah fokus kami saat ini,” lanjutnya. (apu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: