Investigasi Sabu Cirebon (Bag 1): Suka Pesta, Pulang ke Kapal Larut Malam

Investigasi Sabu Cirebon (Bag 1): Suka Pesta, Pulang ke Kapal Larut Malam

Sabu seberat 40 kg dan 170 ribu butir ekstasi ditemukan di Cirebon. Siapa saja mereka yang diduga terlibat, dan apa saja keseharian mereka?   SABU yang menghebohkan publik Cirebon ini tentu tak lepas dari peran Jusman Tobing. Warga Kepulauan Meranti, Riau, ini adalah juru kemudi Kapal Bahari I. Kapal inilah yang mengangkut sabu itu ke Cirebon dari Selat Panjang, Riau. Jusman punya link dengan warga Cirebon yang juga bekerja di kapal yang sama, Khoirul Alfan. Setelah diciduk, keduanya dibawa dan kini masih ditahan Mabes Polri. Pelaksana Gudang dan Barang Dermaga Samadikun Pelabuhan Cirebon, Niki Angga Kusuma, mengenal dua orang ini. Saat proses penangkapan, Jusman dibawa ke Pelabuhan Cirebon sudah dalam keadaan terborgol. Ternyata dia diciduk di salah satu hotel di Cirebon. Konon, mereka baru saja berpesta, sebelum akhirnya diciduk tim Mabes Polri. “Jika tidak di kapal, biasanya tidurnya di hotel. Informasi yang saya terima, penangkapan Jusman Tobing terjadi di hotel. Tapi hotel mananya saya kurang paham. Dia dibawa datang ke Pelabuhan Cirebon sudah dalam kondisi terborgol,” ujar Niki, kemarin. Tidak jarang, kata Niki, Jusman Tobing pulang larut malam ke kapal setelah seharian pergi ke luar. Saat ditanya, Jusman menjawab baru saja pesta. “Kita gak tahu tuh pestanya apa. Tapi sering kali kalau saya tanya pas pulang, katanya dari pesta,” bebernya. Selain Jusman, sosok Khoirul Alfan, juga menyita perhatian. Warga Kelurahan Jagasatru, Kota Cirebon, ini sebenarnya hanya membantu ada ABK yang hendak jalan-jalan ke Kota Cirebon. Menurut Niki, perkenalan antara Jusman dan Khoirul Alfan sudah berlangsung lama, dan makin lengket akhir-akhir ini. Terutama saat kapal yang dibawa Jusman bersandar. Biasanya, tidak lama setelah kapal sandar, Khoirul Alfan datang menjemput Jusman. Soal keterlibatan Khorul Alfan, sejauh ini masih menunggu hasil penyelidikan pihak kepolisian. Sementara Kanit Lidik Subdit Gakkum Ditpolair Polda Jabar, Iptu Casanto mengatakan pihaknya bersama satuan lainnya sudah berupaya semaksimal mungkin mengantisipasi masuknya narkoba melalui Pelabuhan Cirebon. Menurutnya, selain melakukan pemeriksaan dan pengecekan saat kapal bersandar, pihaknya juga memnfaatkan informasi dari intelijen maupun masyarakat terkait praktik-praktik dan aktivitas para pelaku. “Kalau untuk SOP-nya sudah kita laksanakan semua. Dari mulai dari kedatangan kapal sampai keberangkatan kapal. Jika ada yang mencurigakan, maka keberangkatan kapal bisa kita tunda,” katanya. (andri wiguna/bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: