Ayam yang Mati Jangan Dibuang ke Sungai

Ayam yang Mati Jangan Dibuang ke Sungai

MAJALENGKA - Pasca ditetapkannya flu burung berdasarkan hasil rapid test oleh petugas Dishutbunak Kabupaten Majalengka atas kematian puluhan ayam dan unggas lainnya di Blok Sukajaya Kelurahan Cijati, Kecamatan Majalengka. Kini warga masih menunggu hasil laboratorium dari Balai Veteriner Subang yang telah mengambil sampel unggas di Blok Sukajaya pada Jumat pagi (25/3). \"Apakah flu burung sub tipe virus ganas atau ringan, hasilnya baru diketahui Senin (28/3) sore nanti,\" ujar petugas Balai Veteriner Subang Sunarno kepada Radar. Tokoh masyarakat setempat, Hasan Maarif menyebutkan, setelah adanya pemeriksaan dari  dokter hewan dan petugas dari Balai Veteriner Subang, warga memdapatkan penyuluhan dari  petugas Puskesmas Majalengka, Lurah  Cijati dan Kasi Kesehatan Hewan dan Kesmavet pada Dinas  Kehutanan, Perkebunan dan Peternakan (Dishutbunak) Kabupaten Majalengka Siti Nurini Fatimah, bakda Jumat di masjid setempat. Seperti diberitakan Sabtu (26/3) kemarin, puluhan  ayam di Blok Sukajaya Kelurahan Cijati, Kecamatan Majalengka mati mendadak dan diduga positif terserang penyakit flu burung. Pada Jumat (25/3) kemarin, petugas dari Balai Veteriner Subang melakukan investigasi ke Blok Sukajaya bersama tim dari Dinas Peternakan Kabupaten Majalengka untuk melakukan investigasi atas dugaan ternak warga terserang flu burung tersebut. Kasi Kesehatan Hewan dan Kesmavet Siti Nurini Fatimah menyatakan hasil rapid test (uji cepat, red) bahwa unggas yang mati di Blok Sukajaya positif terserang flu burung. Menurut drh Rini, setelah pada Kamis (24/3) mendapati unggas yang mati positif flu burung, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Balai Veteriner Subang guna  melakukan investigasi terhadap unggas yang mati mendadak tersebut. \"Kami akan uji lab unggas di Blok Sukajaya ini untuk diperiksa,” ucapnya. Menurut Rini, unggas yang mati dan diduga flu burung agar dibakar dan dikubur serta jangan dibuang ke sungai, karena virus tahan lama di air dan akan menyebarkan penyakit. Rini juga mengimbau warga untuk berhati-hati karena flu burung menular kepada manusia. Ia juga meminta agar lalu lintas jual beli unggas di Blok Sukajaya ini diperhatikan dan diawasi. Rini meminta warga agar ayam-ayam di kandangkan dan tidak dibiarkan liar. Untuk menekan merebaknya flu burung ini, ia mengimbau agar warga mengirim permohonan tertulis kepada dinas terkait untuk dilakukan vaksinasi secara gratis oleh petugas. \"Kejadian flu burung di Sukajaya ini merupakan  kasus ketujuh di Kabupaten Majalengka. Kalau virus ND tidak khawatir bagi manusia, tapi kalau kasus di Sukajaya dapat menular dan berbahaya bagi manusia sehingga harus diwaspadai dan kita tangani bersama,\" tutur Rini kepada wartawan koran ini, kemarin (25/3). Ditambahkan, Avian Influenza (AI) atau flu burung adalah penyakit menular pada unggas yang disebabkan oleh virus influenza tipe A. Penuturan warga Blok Sukajaya Girang Eroh Mutasaroh, puluhan ayam kampung dan entog milik warganya mati mendadak telah berlangsung sejak seminggu lalu. Ditambahkan warga lainnya Encus, ayam milik adiknya, Titi Juwiti sebanyak 30 ekor  mati mendadak dan ayam milik H Nadi juga mati sebanyak 30 ekor. \"Ayam yang mati kami buang ke sungai saja ,\" ujar Encus. Ditambahkan Hasan, awalnya warga curiga kalau ternak mati karena biyawak atau ular, tapi setelah ayam milik ayahnya, Aminta mati mendadak sejumlah 8 ekor, dirinya mulai curiga dengan ciri-cirinya yang dikhawatirkan flu burung dan langsung menghubungi pihak kelurahan untuk ditindaklanjuti. \"Dan pada Kamis (24/3) pihak kelurahan dan petugas dari Distanak melakukan pemeriksaan dan hasilnya positif flu burung,\" ujar Hasan seraya mengakui sebelumnya unggas yang mati dibuang ke sungai atau kebun.(ara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: