Raksasa Dari Jogja Mampir ke Cirebon

Raksasa Dari Jogja Mampir ke Cirebon

SUASANA berbeda tampak di Bioskop 21 Grage Mall Cirebon, Minggu (3/4). Penonton film Raksasa Dari Jogja berkesempatan bertemu dan nonton bareng pemain film tersebut. Raksasa Dari Jogja merupakan sebuah film layar lebar yang diadapatasi dari sebuah novel best seller berjudul sama. Novel tersebut ditulis novelis muda, Dwitasari. Film Raksasa Dari Jogja disutradarai oleh Monty Tiwa dan di bintangi oleh Karina Salim, Abrar Adrian, Adinda Thomas, dan lainnya. Salah satu pemain yang datang ke Cirebon, Karina Salim bersama Dwitasari langsung menyapa para penggemar untuk foto dan bercengkrama sebelum nonton bareng filmnya. Kepada Radar Cirebon, Karina mengungkapkan bahwa film tersebut mengangkat genre drama romantis. Filmnya berkisah tentang Bian (Karina Salim) yang depresi dan menutup diri. Berbagai hal pahit membentuk sikap tertutupnya. Bian tak kuat menyaksikan sang ayah (Ray Sahetapy), politikus yang kerap melakukan aksi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap ibunya (Unique Pricillia). Sahabat kecilnya, Letisha (Adinda Thomas) merebut kekasihnya, Pras (Kiki Farrel). Dalam kegelisahannya Bian memutuskan kuliah di Jogja. Di kota inilah dia bertemu dengan Gabriel (Abrar Adrian), seorang pria bertubuh raksasa yang juga seorang jurnalis. Dari sinilah cerita cinta keduanya dimulai. \"Sosok Bia itu ceritanya dari keluarga broken home tapi kita bisa juga untuk bahagia seperti orang lain pada umumnya,\" katanya, Minggu (3/4). Sementara itu, pada film ini pula Dwitasari sebagai penulis novel \'menyentil\' koruptor bahwa hal yang mereka lakukan akan sangat merugikan dirinya, termasuk keluarganya. \"Jadi sebenarnya kalau bicara soal pesan moral film ini ada banyak, tapi tetap dengan bumbu drama dan romantis,\" terangnya. Untuk promo film Raksasa Dari Jogja, Dwitasari menjelaskan bahwa sudah ada delapan kota yang dikunjungi. Mulai dari Solo, Jogjakarta, Surabaya, Malang, Bandung, Cilegon, Jakarta, dan Cirebon. \"Mudah-mudahan film ini bisa diterima oleh masyarakat,\" ujarnya. Secara pribadi, Dwitasari juga menyebutkan bahwa masih ada tiga buku lagi di tahun 2016-2017 ini yang akan difilmkan. Melihat potensi ini, Dwita juga mulai bergerak untuk menulis skenario film. \"Semoga bisa segera difilmkan dengan tema yang tidak jauh dari keluarga, cinta, religius, dan sebagainya,\" pungkasnya. (nda/opl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: