Satpam Edarkan Obat Berbahaya ke Pelajar

Satpam Edarkan Obat Berbahaya ke Pelajar

CIREBON - Dua pelajar dan satu bandar obat-obatan berbahaya, ditangkap jajaran Polres Cirebon Kota, Senin (5/3). Bandar yang diketahui sebagai satpan sebuah apotik di Kota Cirebon itu, mengedarkan obat jenis trihex dan tramadol kepada sejumlah pelajar. Kapolres Cirebon Kota, AKBP Asep Edi Suheri, melalui Kasat Reskrim, AKP Didik Purwato mengatakan, penangkapan tersebut berawal dari pengembangan kasus curanmor yang saat ini tengah ditangani Polsek Utara Barat, Kota Cirebon. Dari keterangan para pelaku, dapat disimpulkan adanya penyalahgunaan obat keras di kalangan pelajar SMK di Kota Cirebon. Dari informasi tersebut, polisi melakukan upaya penyelidikan. Benar saja, DD seorang satpam apotik itu menjadi bandar sekaligus pengedar obat jenis trihex dan tramadol. Dari tangan tersangka, 5 strip obat trihex dan 1 strip tramadol diamankan sebagai barang bukti. “Dua jenis obat ini termasuk obat keras, yang tidak bisa dijualbelikan dengan bebas, karena harus dengan resep dokter,” ungkapnya. Didik menuturkan, penangkapan pelaku karena menjualbelikan obat tersebut secara perorangan. Menurut keterangan pihak apotik. 2 jenis obat ini merupakan obat penahan rasa sakit atau penenang. Oleh pelaku, 1 strip obat dijual seharga Rp8 ribu. Tersangka dijerat pasal 196 Undang-Undang No 36 tahun 2009 dengan ancaman 10 tahun penjara dan denda Rp1 miliar. Dan terkait ketiadaan izin mengedarkan obat, sambung Didik, tersangka juga dijerat pasal 197 Undang-Undang No 36 tahun 2009 dengan ancaman 15 tahun penjara dan denda Rp1,5 miliar. Tak hanya DD, 2 pelajar SMK yang masih duduk di bangku kelas X, DN dan FJ juga diamankan polisi. Kepada Radar, mereka mengaku, berperan sebagai perantara distribusi obat tersebut. Dirinya biasa menerima pesanan dari teman sekolahnya yang lain. ”Saya kalau make baru satu kali, tapi kalau nerima pesanan sudah sering,” bebernya. DN juga mengatakan, efek obat tersebut bisa memberinya ketenangan. Pasalnya, saat ini dirinya tengah dipusingkan oleh masalah keluarga. ”Sekali minum bisa sampai tiga butir. Sehabis itu fly dan mengantuk. Cukup membantu kalau ibu sama bapak sedang berantem,” ungkapnya. (atn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: