Mission Impossible

Mission Impossible

\"\"LONDON - Hanya keajaiban yang bisa meloloskan Arsenal ke perempat final Liga Champions. Mereka butuh kemenangan dengan selisih lima gol pada second leg babak 16 besar Liga Champions melawan AC Milan, dini hari nanti (siaran langsung RCTI pukul 02.30 WIB). Apakah Arsenal bisa membalikkan keadaan? Sangat sulit. Bahkan, bisa dianggap sebagai mission impossible alias misi yang tidak mungkin. Mereka bukan hanya butuh keajaiban untuk comeback, tapi juga berharap Milan melakukan kebodohan. Memang, Milan adalah klub bertradisi juara di Liga Champions dengan tujuh gelar, tetapi Milan juga pernah melakukan dua kebodohan terbesar. Sudah unggul besar, mereka malah melakukan kesalahan yang berakibat fatal. Kebodohan pertama terjadi pada perempat final Liga Champions 2003-2004. Mereka sudah unggul 4-1 atas Deportivo La Coruna, malah kalah 0-4 pada second leg. Akibatnya, mereka tersingkir karena kalah agregat 4-5. Kebodohan lainnya yang sulit dilupakan adalah kekalahan pada final Liga Champions 2005 di Istanbul. Sudah unggul 3-0 pada babak pertama, mereka malah kebobolan tiga gol oleh Liverpool di babak kedua. Hasilnya, Milan kalah adu penalti 2-3. Akankah Milan melakukan kebodohan lagi? Bahkan, keledai saja tidak jatuh dua kali pada lubang yang sama. “Meski sudah unggul 4-0, tapi tim Inggris tidak pernah menyerah. Saya tetap memasang skuad terbaik,” kata Massimiliano Allegri, pelatih Milan, seperti dikutip Reuters. Allegri juga memperingatkan kepada pasukannya bahwa Milan belum memastikan tiket lolos. Mereka harus bermain total seperti first leg atau bisa kecewa. Mantan pelatih Cagliari itu tak ingin mereka mengulang kesalahan di masa lalu. Arsenal sendiri sedang percaya diri. Meski defisit empat gol, tetapi mereka baru saja melewati dua comeback hebat di Premier League. Yakni, ketika menang 5-2 atas Tottenham Hotspur (26/2) dan menang 2-1 atas Liverpool (3/3). Mereka berharap kembali melakukan comeback fantastis. Apalagi, mereka punya statistik apik. Enam dari 19 laga kandang di Liga Champions dimenangkan dengan keunggulan empat gol. “Saya suka dengan statistik itu,” kata Arsene Wenger, manajer Arsenal, seperti dikutip AFP. Bila masih ingin eksis, maka Arsenal harus meniru cara Deportivo. Mereka harus mampu mencetak gol cepat dan unggul pada babak pertama. “Kalau kami bisa menunjukkan sikap seperti melawan Tottenham, maka ada peluang,” kata Wenger. Wenger sangat berharap kepada Robin van Persie yang sedang on fire. Musim ini dia telah melesakkan 30 gol. Dia juga merupakan aktor utama dalam dua comeback Arsenal melawan Tottenham dan Liverpool. Tactician (pelatih) asal Prancis itu berharap, Van Persie kembali melakukan tugasnya. “Ketika Anda melihat bola jatuh ke kaki Van Persie, maka Anda tahu dia akan mencetak gol yang spesial. Anda tentu tidak ingin kehilangan pemain seperti itu. Setiap laga dia selalu menunjukkan keistimewaannya,” kata Wenger. (ham)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: