Djan Enggan Hadapi Romy di Muktamar Islah

Djan Enggan Hadapi Romy di Muktamar Islah

JAKARTA - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil Muktamar Jakarta terkesan takut menghadapi Romahurmuziy alias Romy di Muktamar Islah nanti. Djan tidak hanya menolak ikut kompetisi, akan tetapi tengah berupaya agar perhelatan tersebut tak dihadiri dua tokoh penting, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Maimoen Zubair atau Mbah Moen selaku sesepuh partai. “DPP solid semua. Terbukti pada saat Mukernas II lalu tanggal 29 sampai 30 Maret 2016, yang salah satu rekomendasinya yaitu menolak Muktamar Islah,” ungkap Triana Dewi Seroja, Ketua Bidang Hukum PPP kubu Djan Faridz kepada wartawan melalui pesan tertulisnya, Selasa (5/4). Triana berpandangan, Muktamar Islah telah melawan hukum. Karena itu, pihaknya tak pernah memberikan rekomendasi atau mandat pada pengurus Muktamar Jakarta untuk hadir pada acara tersebut. Hal itu dibenarkan Ketua Umum PPP Muktamar Jakarta, Djan Faridz. Dia mengaku, telah bersilaturahmi ke kediaman Maimoen Zubair atau yang akrab disapa Mbah Moen di Sarang Rembang, Jawa Tengah Senin (4/4). “Yang terpenting ada beberapa pesan Mbah Moen yang harus disampaikan kepada seluruh pengurus dan kader PPP. Yaitu Mbah Moen menyatakan tidak akan hadir dalam Muktamar Islah di Pondok Gede karena merupakan inisiator Muktamar Jakarta,” paparnya, Senin (4/4). Menurut Djan, Mbah Moen mengusulkan Ahmad Muqowwam sebagai waketum perwakilan Jawa Tengah menggantikan posisi waketum sesuai hasil Mukernas, dan pengurus PPP yang mendukung Muktamar Islah harus diberi sanksi pemecatan. “Mbah Moen telah mendapat laporan seutuhnya mengenai kondisi hukum Muktamar Jakarta, yang telah mendapatkan putusan tetap secara berimbang dari berbagai sumber. Untuk itu, DPP PPP diminta mengupayakan dengan sungguh-sungguh pengesahan Muktamar Jakarta baik melalui pendekatan politik maupun melalui gugatan di pengadilan,” urainya. Dia juga mengaku, telah menyurati Presiden Jokowi meminta agar tidak hadir pada Muktamar Islah nanti, karena dirinya juga tidak akan hadir dalam acara tersebut. “Muktamar Islah sebagai kegiatan yang melanggar hukum. Bayangkan seorang menteri mengajak kawan-kawannya dan meminta presiden hadir dalam muktamar yang bertentangan dengan putusan Mahkamah Agung itu,” tuturnya. Diketahui, Ketua Umum PPP Muktamar Jakarta ditantang ikut bertarung pada Muktamar Islah 8-11 April nanti. Diprediksi sebagai lawan terberat Djan Faridz adalah Romahurmuziy. Namun, panitia penyelenggara Muktamar Islah tetap membuka kepada para kader PPP yang juga ingin ikut berkompetisi. Wakil Ketua Steering Committee (SC) Muktamar Islah Syafrudin Anhar mengatakan, panitia Muktamar Islah terus mempersiapkan hajatan PPP. Oleh sebab itu dirinya menantang Djan Faridz untuk tarung di muktamar nanti. Loyalis Romy itu juga mengaku, muktamar kali ini bertujuan untuk islah demi keutuhan partai, karena itu siapapun bisa maju termasuk Djan Faridz. Kalau (Djan, red) mau maju ya maju lah. Kita sama-sama berjuang kembali demi keutuhan partai. Pada intinya, siapa saja yang peduli bisa maju, makanya sistemnya harus terbuka,” ujarnya. (aen)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: