Masih Ada 3 Titik Prostitusi di Losarang Belum Tersentuh
LOSARANG – Pemerintah Kabupaten Indramayu serius membongkar sarang prostitusi di Jalan Raya Pantura Kandanghaur dan Patrol. Upaya itu memang baik. Namun para tokoh ulama di Kecamatan Losara merasa khawatir bila ratusan pekerja seks komersial (PSK) serta mucikari yang menjadi korban pembongkaran diam-diam bermigrasi ke wilayah mereka. Sebab, sudah jadi rahasia umum, sejumlah desa di Kecamatan Losarang terdapat kawasan prostitusi yang kerap dijadikan tempat mangkal wanita penghibur. Keberadaannya sampai saat ini belum tersentuh menyusul belum adanya tanda-tanda upaya penertiban dari Satpol PP Kabupaten Indramayu. “Di wilayah kita tidak tahu kapan ada pembongkaran. Ini yang menjadi kekhawatiran adanya eksodus PSK pantura ke sini,” kata ketua MUI Kecamatan Losarang, Drs KH Amin Bay MAg, kepada Radar, Selasa (5/4). Berdasarkan pengamatannya, terdapat tiga kawasan prostitusi di Kecamatan Losarang yang sekarang masih terlihat beroperasi. Yaitu kawasan prostitusi Seroja di Desa Muntur, Warung Cepon-cepon pinggiran jalan Pertamina Desa Santing dan area Timbangan tepi jalan raya pantura Losarang. Dari laporan yang diterimanya, terdapat puluhan warung remang-remang (warem) di tiga tempat sarang maksiat itu. Kadang ada juga warem yang beroperasi di siang hari. Karena itu, dia meminta Pemerintah Kabupaten Indramayu melalui Satpol PP untuk segera bertindak melakukan penertiban. “Kamipun sekarang sedang menggalang dukungan dari banyak pihak. Jika tidak secepatnya ditertibkan, kami yang akan bongkar sendiri,” ancam Amin Bay. Upaya ini lanjut dia sebagai bentuk dukungan terhadap ikhtiar Pemkab Indramayu mewujudkan daerah yang bebas prostitusi. Ditambah lagi pihaknya sudah kepalang resah karena sudah berkali-kali diingatkan, nyatanya para pelaku bisnis esek-esek ogah untuk menutup tempat usahanya. (kho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: