7.500 Peserta Parents Gathering, Ajak Mendidik Anak dengan Cinta

7.500 Peserta Parents Gathering, Ajak Mendidik Anak dengan Cinta

Kasihi Anak Sepenuh Hati TASIKParents Gathering (Parenting) bersama Kak Seto dan Ibu Netty (istri Gubernur Jawa Barat, red) di Graha Asri Asia Plaza, Kota Tasikmalaya, kemarin, (7/4). Kegiatan tersebut dihadiri 7.500 peserta. Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Jawa Barat Dr Hj Netty Prasetyani Heryawan MSi mengajak para peserta berkomitmen dan membangun tekad kuat untuk membina generasi muda. Karena anak adalah masa depan. ”Kepada mereka kita akan menitipkan masa depan bangsa. Untuk itu mendidik anak dengan kasih sayang dan cinta perlu dilakukan karena selama ini laporan yang diterima P2TP2A didominasi kekerasan terhadap anak dan kekerasan seksual,” terang istri Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan tersebut. Hj Netty menjelaskan, mendidik anak tidak bisa mendadak. Tetapi harus dipelajari. Dia mengklasifikasikan tiga jenis orangtua, yakni orang tua nyasar, orang tua bayar dan orang tua sadar. ”Orang tua nyasar yaitu yang kebetulan dijodohkan. Tidak sengaja dan kecelakaan. Mereka tidak mau belajar dan bertanggung jawab. Ini bisa menjadikan anaknya sebagai objek kekerasan,” paparnya. Sementara orang tua bayar, kata dia, merupakan orang tua yang melibatkan pihak ketiga untuk membina karakter dan akhlak anaknya. Orang tua yang mengandalkan sekolah, les dan pengajian tanpa turut serta membina di rumah. ”Orang tua yang sadar adalah mereka yang menyadari bahwa anak adalah titipan, amanah, investasi dunia akhirat. Dan, percaya anak-anaknya akan menyelamatkan orangtua di masa depan,” ujarnya. Hj Netty berpesan kepada para peserta agar menjadi orang tua yang memberi arahan, pilihan dan alasan dengan memberikan ruang untuk memilih masa depan sesuai dengan potensi mereka. “Jadi jangan melarang tanpa diberi penjelasan. Dan, jangan melarang mereka menentukan pilihan. Mari kasihi anak dengan sepenuh hati, bukan sesuka hati,” tegasnya. Psikolog, Pemerhati Anak sekaligus Ketua Dewan Pembina Komnas Perlindungan Anak Dr Seto Mulyadi Psi MPSi mengungkapkan dengan kekuatan cinta, balita bisa cepat belajar duduk, berdiri dan lainnya. “Begitupun dengan pembangunan karakter. Apabila menggunakan cinta tentu akan cepat dan baik. Karena mereka pada dasarnya santun dan patuh,” ungkap pria yang akrab dipanggil Kak Seto ini. Sesuai Undang-undang Sisdiknas Pasal 1 Ayat 1, kata dia, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. “Apapun pilihan yang sesuai dengan potensi dirinya kita kembangkan dan arahkan agar dia menemukan tujuan yang baik,” terangnya. Kak Seto ini pun bertanya kepada peserta siapa yang menjewer dan membentak putra-putrinya? Hampir seluruh peserta mengacungkan tangan. Dia pun mengajak agar tidak lagi melakukan hal tersebut. ”Mari kita sadari anak adalah amanah dan biasakan tersenyum di hadapan mereka. Didik anak dengan cinta siasati bentuk pembinaan kita dengan menyanyikan lagu, ajakan yang lembut dan lainnya,” ajaknya. Kak Seto pun memberikan tips mendidik anak. Salah satunya yaitu orang tua harus kreatif. Karena itu salah satu kunci sukses menghasilkan anak yang kreatif pula. ”Kunci sukses untuk menghadapi anak adalah kreatif. Jika orang tua ingin melihat anaknya tumbuh dengan baik, maka dalam mendidiknya pun harus dengan kreatif,” terangnya. Ia mengatakan, ketika anak sulit untuk diarahkan atau melakukan kesalahan, orang tua tidak boleh langsung memarahinya, karena apa yang orang tua katakan tersebut justru akan menjadi contoh bagi sang anak. “Tidak boleh ngomel-ngomel, di ajak dengan lembut. Lepaskan amarah kita dengan nyanyian yang mendidik, agar bisa diikuti oleh anak,” sarannya. Dalam kesempatan tersebut, Kak Seto ini memberikan jurus jitu untuk menghadapi anak. Pertama adalah orang tua harus komitmen yang kuat dalam mendidiknya, kedua harus kompak dengan mitra, ketiga peduli terhadap hak anak, keempat pendidik harus terus belajar dan yang terakhir adalah kreatif. ”Pada dasarnya semua anak itu baik, tergantung cara kita dalam mendidiknya. Jangan ada perseteruan dalam keluarga apalagi terlihat oleh anak, karena itu akan membuat mereka terluka. Marilah cintai puta putri kita apa adanya,” seru Kak Seto. Wali Kota Tasikmalaya Drs H Budi Budiman yang hadir sekaligus membuka acara tersebut mengatakan, parenting merupakan rangkaian kegiatan Indonesia Scouts Challenge (ISC) 2015-2016 bersama Antangin Junior Regional Championship Kota Tasikmalaya. “Sementara anak-anak dibina di sekolah dan dibentuk karakternya salah satunya melalui gerakan Pramuka, tetapi pembinaan di keluarga juga penting. Tidak perlu mengungkapkan kata kasar dan keras kepada mereka, namun mengasihi dengan cinta,” ujarnya. Dia mengaku bersyukur hadirnya Kak Seto dan Ibu Netty di Kota Tasikmalaya dalam memberikan pemaparan tentang pembinaan anak. Terlebih saat ini sedang dihadapkan dengan globalisasi, Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). “Untuk itu bagaimana karakter generasi muda kita dibina sejak usia dini. Parenting ini menjadi kebutuhan dalam mempersiapkan SDM yang berkualitas dan berkarakter dalam pembinaan tingkat keluarga,” bebernya. Ketua P2TP2A Kota Tasikmalaya Dra Hj Eti Attiyah berharap seluruh peserta Parents Gathering dapat menyimak materi yang disampaikan Kak Seto dan Hj Netty yang luar biasa dengan penuh kesungguhan. “Sehingga ilmu yang diperoleh dapat diaplikasikan dalam melaksanakan pendidikan terhadap putra-putri kita,” tuturnya. Hj Eti pun menjelaskan dengan teknologi informasi yang semakin canggih saat ini, menyebabkan terjadinya perubahan gaya hidup anak-anak. “Kondisi ini membuat orang tua menemukan banyak tantangan dalam hal pengasuhan anak. Maka pengasuhan orang tua perlu dipelajari secara terus menerus setiap keluarga, agar tanggap dan responsif pada setiap tahap perkembangan yang dialami anak,” terangnya. Proses pendidikan pada anak, sambung dia, akan berhasil bila keseluruhan ekosistem di sekeliling anak bergerak selaras dan saling mendukung bagi tumbuh kembang anak yang sehat. Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Drs Achdiat Siswandi MP berpesan agar peserta yang hadir bisa mengaplikasikan paparan dari narasumber di keluarga masing-masing. Dan, menjadikan pembinaan tersebut sebagai salah satu metode mendidik anak disamping pendidikan di sekolah. “Adanya Parenting di Kota Tasikmalaya, orang tua bisa mengetahui keinginan anaknya, membina dengan cinta dan mencetak generasi muda yang berkarakter,” tandasnya. Turut hadir Kepala Bidang Pendidikan Luar Biasa Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Dadang Rahman Munandar. Menutup acara tersebut, Juara ke-2 La Akademia Junoir Khanza Salsabila yang juga peserta di ISC bversama Antangin Junior Regional Championship Kota Tasikmalaya dari SDN Sirnagalih, membawakan lagu Surga di Telapak Kaki Ibu. Neneng Septiani (35), salah satu peserta Parenting asal Mangkubumi mengaku sangat senang mengikuti acara tersebut. ”Sangat bermanfaat, dari acara ini saya jadi bisa lebih tahu cara mendidik anak, mengetahui juga bahwa kecerdasan anak itu berbeda-beda sehingga kita tidak boleh memaksakan kepada anak harus bisa ini dan itu,” ujar perempuan yang juga pengajar di RA Nuurus Sa’adah Mangkubumi ini. Dalam kesempatan yang sama, Yuminar (40), ketua Forum Kelas Akselerasi di SDN Galunggung Kota Tasikmalaya mengatakan, dalam mendidik anak harus dengan cinta. “Dengan cinta, anak bisa diarahkan kepada hal-hal yang baik. Anak yang di besarkan dengan cinta akan mempengaruhi EQ, IQ, dan SQ-nya juga,” tuturnya. (mg14/rdp)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: