Rp8,5 M Sudah Disiapkan untuk Benahi Stadion Bima
KESAMBI - Kompleks olahraga Stadion Bima bakal diguyur dana segar hingga Rp8,5 miliar. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi Sumber Daya Mineral (DPUPESDM), Ir H Yoyon Indrayana MT mengatakan, komplek olahraga tersebut akan terus dikembangkan, karena menjadi venue Pekan Olahraga Nasional (PON). “Untuk kolam renang sendiri telah dilakukan perbaikan dengan anggaran lebih dari Rp3 miliar. Sedangkan akses jalan dan infrastruktur lainnya akhir April ini atau setidaknya awal Mei sudah ada pemenang lelang,” ujar Yoyon, kepada Radar, Senin (11/4). Yoyon menjelaskan, konsep penataan tidak akan mengesampingkan keberadaan pasar rakyat di kawasan Bima. Nantinya akan diatur oleh Badan Pengelola Bima. Terpenting, ujar alumni S-2 tata kota UGM Yogyakarta ini, ada kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Pemkot Cirebon dari kegiatan pasar rakyat tersebut. Tidak hanya itu, komplek olahraga Bima dapat menjadi tambahan bagi luasan areal Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang jumlahnya belum dikatakan ideal sesuai amanat aturan. “Kalau sudah ada badan pengelola, semua pihak didalamnya dapat bergerak,” ucap Yoyon Indrayana. Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Drs Asep Dedi MSi mengatakan, untuk sampai membentuk badan pengelola, perangkat aturan dibuat terlebih dulu. Setelah itu, badan pengelola ini akan dibentuk sesuai dengan tupoksi dan kewenangannya. Hingga saat ini, Asep Dedi masih melakukan kajian dan pembahasan pembentukan badan pengelola tersebut. “Secepatnya akan kita bentuk. Kehadiran badan pengelola penting untuk pengembangan kawasan Bima menjadi skala nasional,” ucapnya. Terlebih, aset stadion Bima menjadi milik Pemkot Cirebon. Langkah ini menjadi satu bagian tidak terpisahkan dari pembentukan Badan Pengalola Kawasan Bima. Dalam konsep yang ada, pria berkacamata itu berharap kawasan Bima menjadi tujuan baru bagi seluruh masyarakat Kota Cirebon. Selain menumbuhkan semangat olahraga dan peningkatan ekonomi masyarakat, kawasan Bima akan ditata menjadi tempat yang menyenangkan bagi semua kalangan. “Pasar rakyat di hari minggu tetap harus ada, hanya konsepnya nanti lebih ditata,” terang Asep. (ysf)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: