Pasar Patrol Sepi, Pedagang Terancam Bangkrut

Pasar Patrol Sepi, Pedagang Terancam Bangkrut

PATROL – Aktivitas perdagangan di Pasar Daerah Patrol tidak seramai dulu. Pembeli yang datang ke pasar yang juga dijadikan pasar induk sayuran ini kini memilih untuk berbelanja di Pasar Induk Modern Cikopo, Kabupaten Purwakarta. Pembeli di Pasar Daerah Patrol pun menurun hingga 70 persen. “Sekarang hanya melayani pembelian eceran saja. Jumlah pembeli dan omzet turun sampai 70 persen,” ungkap Endang salah seorang pedagang sayuran kepada Radar, Rabu (13/4). Kondisi ini terjadi, lanjut dia, mulai berlangsung semenjak pertengahan akhir tahun lalu atau bertepatan dengan diresmikannya penggunaan Pasar Induk Modern Cikopo oleh Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi. Sejak saat itu, para pelanggan khususnya pembeli dari wilayah Kabupaten Subang dan Karawang mulai beralih lantaran jaraknya lebih dekat dan lebih mudah diakses lewat jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali). “Di sana fasilitasnya lebih modern, nyaman. Banyak pelanggan kita belanjanya ke pasar modern Cikopo itu. Apalagi yang dari Subang lebih cepat lewat tol Cipali. Otomatis pelanggan kita jadi berkurang,” ujar dia. Bahkan sepengetahuannya, Pasar Induk Modern Cikopo tidak saja menjadi pusat perdagangan sayuran. Pasar modern itu sengaja dibangun untuk menyuplai buah, beras dan daging untuk pasar-pasar tradisional di wilayah Jawa Barat dan DKI Jakarta. Sehingga tinggal menunggu waktu saja pedagang di PIS Patrol gulung tikar jika tidak ada pembenahan kondisi pasar. Senada dilontarkan Tato, pedagang lainnya. Saat ini, meski sejumlah komoditas sayuran mengalami penurunan harga, namun jumlah pembeli cenderung stagnan. Mayoritas pembeli adalah konsumen lokal. “Memang belum ada pedagang yang sampai bankrut. Tapi kalau pasar tidak secepatnya benahi, pembeli bisa pada kabur,” kata dia. Karena itu dia berharap, Pemkab Indramayu melalui dinas mempercepat rencana rehabilitasi Pasar Patrol dengan melakukan perbaikan jalan akses masuk yang di musim penghujan ini kondisinya rusak berat dan berlumpur. Sebelumnya, sejumlah pedagang sembako dan pakaian di Pasar Patrol mengeluhkan penurunan jumlah pembeli akibat beroperasinya salah satu pusat perbelanjaan modern di tepi jalur pantura Patrol. Keberadaan pasar tradisional mulai kalah saing dari pasar modern yang memiliki banyak kemudahan dan kenyamanan yang ditawarkan kepada konsumen. Selain itu, harga jual produk di pasar-pasar tradisional jauh lebih mahal dibandingkan harga di toko-toko modern. Sehingga kalaupun ada pembeli, lanjut dia, itupun mayoritas merupakan pelanggan tetap. Mereka lebih memilih ke pasar tradisional karena produk yang tersedia lebih lengkap dan bisa ngutang. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: